621 Hektar Sawah Gagal Panen
Bangun Pagar Pengaman Jembatan
KERINCI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO-Pemerintah Kabupaten Kerinci bersama Komandan Satgas Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor, serta instansi terkait akhirnya memutuskan memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Kerinci, Minggu (7/1/2024)
Hasil rapat koordinasi (Rakor) di Posko Utama di Kantor Camat Air Hangat menyimpulkan bahwa penanganan dan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor sebelumnya dari 1 Januari hingga 7 Januari 2024 diperpanjang hingga 14 Januari 2024.
Dengan adanya perpanjangan ini, Pj Bupati Asraf mengatakan upaya penanganan bencana dapat terus dilakukan secara optimal untuk mendukung pemulihan kondisi darurat di Kabupaten Kerinci.
Keputusan ini diambil setelah mendengarkan laporan dan pertimbangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci.
"Pemerintah Kabupaten Kerinci juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengikuti petunjuk evakuasi, dan bekerja sama dalam menghadapi kondisi darurat ini, " kata Pj Bupati Kerinci Asraf Minggu (07/01/23).
BACA JUGA:Pembangunan Berkelanjutan, 2 Bulan Menjabat, Sri Purwaningsih Bawa Kota Jambi Terus Melaju
BACA JUGA:Gubernur Turun Tangan dalam Memfasilitasi Penyeselasian Konflik Lahan SDN 212
Semua pihak diimbau untuk saling mendukung agar proses penanganan bencana dapat berjalan dengan baik dan membantu warga yang terdampak. Kemudian diharapkan semua pihak terlibat untuk dapat terus berkoordinasi dan bekerja keras dalam meminimalisir dampak negatif dan mendukung proses pemulihan di Kabupaten Kerinci.
Dijelaskan oleh Pejabat Bupati berdasarkan laporan disampaikan oleh Dansatgas penanggulan banjir dan longsor, jumlah rumah warga masih tergenang air masih terjadi. secara total dari awal banjir semula terjadi 13 Kecamatan sekarang telah mencakup 14 Kecamatan, tersebar di 89 Desa, yang dihuni oleh 76.779 KK dan 18.293 jiwa. Hingga saat ini sebagian masih terkena banjir.
Demikian yang terjadi kerusakan pada infrasturktur seperti jembatan yang mengalami kerusakan 19 unit, longsor terjadi 84 titik, kondisi semula sudah dikerjakan, dampak tinggi curah hujan, longsor kembali terjadi.
‘’Hal sama terjadi juga mengalami kerusakan fasilitas pendidikan 49 unit, fasilitas kesehatan 5 unit, lahan pertanian terendam air sampai sekarang seluas 621,5 ha terutama lahan sawah, dampaknya jelas nantinya terancam gagal panen, sedangkan rumah masyakarat masih tergenang air sekitar 4.298 rumah," jelas Asraf.
Karena dampak banjir peningkatannya cukup signifikan. Pada rapat evaluasi, status tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Kerinci di perpanjang sampai 14 Januari 2024.
‘’Keputusan ini diambil, karena kebutuhan untuk membantu masyarakat masih tinggi. Juga, dampak lainnya yakni pada longsor, kesehatan, pendidikan dan sektor pertanian.