“Kita juga cukup khawatir sebagai mana disampaikan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Kerinci, yang memprediksi, kemungkinan turun hujan lebat akan terus berlangsung sampai dengan bulan April 2024,” katanya.
Pagar Pengamanan Jembatan Darurat
Sementara itu, jembatan darurat Tamiai yang dibangun akibat ambrol diterjang Banjir Bandang belum bisa digunakan sepenuhnya hingga Minggu (7/1). Dari info yang diperoleh koran ini diberlakukan sistem buka tutup untuk jam tertentu.
Akibatnya, pada pagi pengendara yang hendak ke Kerinci menuju Jambi pada ruas Tamiai - Bangko ini tak punya pilihan masih menggunakan jalan alternatif.
Hal itu terungkap dari penuturan Aria salah seorang pengendara yang hendak berangkat Jambi.
" Di jembatan darurat tampak masih ada pekerjaan, jadi kami masih lewat di jalan alternatif yang disediakan Pemkab Kerinci," katanya Minggu pagi (7/1).
Namun ia berharap agar pengendara lain berhati-hati melewati jalan alternatif karena kondisi jalan becek.
Dari penuturannya, pada pukul 07.30 WIB saat di lokasi jembatan darurat tampak kendaraan masih mengantisipasi menunggu perbaikan jembatan darurat diselesaikan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi.
Di lokasi sebelum jembatan Alternatif bahkan masih tampak rambu larangan melewati lokasi itu. Dengan tulisan "Untuk sementara jalan ini ditutup ada perbaikan Jalan".
Sementara itu, pihak BPJN Jambi melalui Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Jambi Diaz Shodiq mengakui saat ini tengah dilakukan penambahan pekerjaan penambahan pagar jembatan darurat. "Masih dibuat railing atau pagar pengaman. Untuk safety (keamanan pengendara)," terang Diaz (7/1).
Sebenarnya jembatan sudah rampung dikerjakan. Hanya saja sedang dilakukan pekerjaan agar tak rawan dilewati pengendara. Adapun untuk jembatan darurat metode menggunakan truss H beam.
Bahkan telah dilakukan uji coba dengan menguji kendaraan berat di lokasi jembatan sepanjang 10 meter itu.
"Jembatan darurat sampai dengan hari Sabtu malam sudah bisa dilalui. Sebelum dilintasi pengendara, dibebani dengan 2 dumptruk bermuatan material timbunan. Beban bisa sampai 30 ton," terang Diaz.
Diaz menerangkan, lalu lintas bisa dilalui dengan dua arah oleh kendaraan mobil kecil.
Adapun Jalan alternatif masih berada di Kecamatan Batang Merangin, tak jauh dari posisi jembatan dengan panjang 10 meter yang putus itu.
Dari informasi yang didapat koran ini terdapat pengaturan jam buka lalu lintas jembatan selama 10 jam dalam 24 jam. Sedangkan jam tutup selama 14 jam. Pihak BPJN menyatakan pekerjaan ini akan dan sistem buka tutup akan berlangsung dalam waktu dekat dan lalu lintas bisa kembali normal dengan pengaturan. (*)