KERINCI - Bencana longsor terjadi di jalan nasional antara Siulak Deras menuju Ujung Ladang sebelum kantor DPRD Kerinci, Kamis (11/1/2024). Akibatnya jalan Kerinci menuju r Padang, Sumbar, lumpuh total sejak pagi tadi (kemarin, red).
Informasi diperoleh, material longsor berupa tanah, batu dan kayu menutupi jalan. Sehingga membuat kendaraan tak bisa lewat. Ratusan kendaraan nampak berhenti di lokasi tersebut sejak longsor sekitar pukul 6.00 WIB.
Di lokasi longsor sebuah alat berat sudah mulai bekerja menyingkirkan material longsor. Warga Kerinci yang menuju Kayu Aro dan sebaliknya pun terpaksa menunggu untuk bisa melewati jalan tersebut. Hingga siang sekitar 11.00 WIB kendaran baru bisa lewat
Kapolsek Gunung Kerinci, IPTU Alti mengatakan longsor sekitar 5 jam membuat kendaraan macet total. Menunggu alat berat menyingkirkan material longsor.
BACA JUGA:Kemenparekraf Ajak Pegiat KI Beri Nilai Tambah Agar Karya Mendunia
BACA JUGA:Kolaborasi Kunci Perkuat Ekosistem Digital
"Longsor yang terjadi di jalan nasional dekat Ujung Ladang, tepatnya sebelum Kantor DPRD Kerinci. Tapi siang ini sudah bisa dilewati, ” ujarnya.
Sementara itu di Sungai Penuh, hujan lebat yang terjadi dari sore hingga malam membuat 7 rumah di Desa Talang Lindung Sungai Penuh tertimbun longsor. Hampir setengah badan rumah dipenuhi lumpur dari perbukitan. Pemilik rumah yang terdampak longsor pun mengungsi dirumah keluarga terdekat .
Sebanyak 23 kepala keluarga di Rt 7 Dusun Tebat Gedang Desa Talang Lindung Kecamatan Sungai Bungkal terkena dampak tanah longsor Rabu (10/1/2024).
Data diperoleh ada 6 rumah paling parah tertimbun tanah mencapai ketinggian satu setengah meter, sementara ada 1 rumah juga terkena dampak tanah longsor.
Dibutuhkan alat berat untuk membersihkan longsoran seperti tanah, kayu dan bambu. Masyarakat Desa Talang Lindung serentak bergotong royong membersihkan area longsor pakai peralatan seadanya.
Zulfajri SH Kepala Desa Talang Lindung di lokasi tanah longsor mengatakan korban longsor dan banjir segera membutuhkan bantuan makanan dan pakaian. Mengingat saat terjadi banjir bandang yang mengakibatkan tanah longsor. Ada sebanyak 23 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak longsor dan diungsikan.
"Korban tidak sempat membawa harta benda maupun pakaian di karenakan cepatnya kejadian tanah longsor. Rumah terparah ada 6 rumah tertimbun tanah longsor setinggi satu setengah meter, dan ada 1 rumah terkena dampak tanah longsor ringan. Sementara korban tanah longsor ini sebanyak sekitar 23 kelapa keluarga,” ungkap Zulfajri.
Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir bergerak meninjau lokasi longsor dan banjir bandang di Desa Pelayanng Raya dan Desa Talang Lindung Kecamatan Sungai Bungkal, Kamis (11/01)
Di dampingi Sekda Alpian dan BPBD, Camat Sungai Bungkal, Walikota Ahmadi Zubir menyisir lokasi longsor. Wako Ahmadi bahkan langsung membantu membersihkan rumah warga yang di timpa longsor.