Kadang-kadang Sepakbola Bisa Saja Tuli Dari Statistik

Selasa 23 Jan 2024 - 16:55 WIB
Editor : Adriansyah

Petualangan kedua tim dalam Piala Asia ini pun bagai bumi dan langit. Jepang tak pernah absen sejak 1988, dan bahkan empat kali menjadi juara serta sekali runner up pada Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab.

Sementara bagi Indonesia, Piala Asia 2023 adalah Piala Asia kelima setelah edisi 1996, 2000, 2004 dan 2007. Semua pada empat edisi itu, Garuda gagal melenggang ke babak knockout.

Namun, kali ini Indonesia berpeluang besar menciptakan sejarah mencapai fase gugur Piala Asia untuk pertama kali.

Dihuni Pemain Bintang

Dia atas kertas, laga melawan Samurai Biru memang berat, bukan saja karena lawan memiliki statistik lebih baik, termasuk negara Asia dengan peringkat FIFA paling tinggi pada ranking 17 sedangkan Indonesia tercecer jauh pada peringkat 146, tetapi juga memiliki skuad yang kuat dan berpengalaman.

Mereka dihuni pemain-pemain yang terasah baik dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Dunia 2022. Mereka dicomot dari klub-klub yang bermain di berbagai liga terkemuka Eropa, termasuk Liga Inggris.

Dalam tim asuhan Hajime Moriyasu itu, terdapat pemain-pemain bintang seperti bek tengah Borussia Monchengladbach Ko Itakura dan gelandang bertahan Watari Endo yang bermain untuk Liverpool.

Mereka juga masih memiliki pemain sayap Takumi Minamino yang eks pemain Liverpool dan kini bermain untuk AS Monaco di Prancis. Ada pula Ritsu Doan yang bermain untuk Freiburg di Bundesliga dan Takefusa Kubo yang dijuluki "Messi dari Jepang" yang merumput bersama Real Sociedad di Spanyol.

Tapi kadang sepak bola tuli dari statistik. Bukti paling gres adalah Irak yang menjungkalkan Jepang, dan Vietnam yang bisa menjaringkan dua gol ke gawang Jepang sebelum menyerah 2-4.

Bukan tak mungkin Indonesia bisa meminjam taktik Irak dalam meredam Jepang, atau mencuri gol seperti dilakukan Vietnam namun tentunya tak boleh disertai dengan kekalahan.

Dalam dua pertandingan terdahulunya di Grup D, baik Jepang maupun Indonesia sama-sama mencatat satu kemenangan dan satu kekalahan. Kedua tim menyerah kepada Irak yang sudah menggenggam tiket 16 besar.

Salah satu faktor yang mungkin menjadi kelebihan Indonesia adalah statusnya sebagai tim dengan skuad termuda dalam turnamen di Qatar ini, sehingga bisa memberikan energi dan semangat yang lebih militan.

Buktinya, dengan militansi itu, pemain-pemain Merah Putih bermain cemerlang dalam dua laga pertama Grup D Piala Asia 2023.

Sejumlah media asing, di antaranya ESPN, memuji penampilan ciamik Indonesia saat menantang Irak, dalam pertandingan pertama Grup D, walau Merah Putih gagal mencuri poin.

Performa Garuda kala menghadapi Irak memang bagus. Mereka tampil berani dan berbahaya dalam serangan balik, walau aspek ini tak begitu mengalir kala melawan Vietnam.

Kedewasaan Pemain Muda Indonesia

Kategori :