Yoseb melakukan sendiri cuci darahnya: empat kali sehari. Masing-masing sekitar 30 menit.
Pekan lalu ketika lagi bersama istri dan anak sulung duduk-dusuk di ruang tamu, Yoseb mengeluh. Sesak. Lemas. Terkulai.
Itu jam 08.00 tanggal 23 Januari lalu. Nuri dan si sulung menggotongnya ke rumah sakit. Anak keduanya sudah menikah dan tinggal di kota lain.
Rumah sakit terdekat tidak punya fasilitas cuci darah. Padahal jadwal cuci darah jam 09.00 sudah lewat beberapa jam. Malam itu Yoseb dipindah ke RSUD Sidoarjo. Masuk ICU. Racun dalam darahnya sudah meracuni otak.
Tiga hari kemudian Yoseb meninggal. Memuliakan Nabi Muhammad ternyata harus hati-hati. Tidak perlu menyalahkan pencipta keyboard mengapa menempatkan huruf N di sebelah huruf B. (DAHLAN ISKAN)