MUARATEBO - Meskipun debit air Sungai Batanghari sudah turun. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tebo, kembali mengajukan perpanjangan status tanggap darurat bencana banjir. Pengajuan ini berdasarkan prediksi dari BMKG Jambi.
Menurut Plh Kepala BPBD Tebo, Nafri Junaidi, prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Jambi, Kabupaten Tebo masih akan diguyur hujan. Bahkan ini akan terjadi sampai Bulan April 2024 mendatang.
Terkait hal tersebut, pihak BPBD mengajukan perpanjangan status tanggap darurat selama 30 hari kerja termasuk 7 hari yang telah berakhir pada 22 Januari 2024 lalu.
“Kadang cuaca ini tidak menentu, buktinya kemarin sudah surut malah naik lagi. Ini artinya untuk berjaga jaga kalau kalau ada hal hal yang tidak kita inginkan," ungkap Nafri.
Selain itu, terjangan banjir beberapa minggu belakangan di Kabupaten Tebo merendam 63 desa dan 4 kelurahan bahkan mengibarkan 13.864 KK dan 44.268 jiwa terdampak bencana banjir.
Selain itu sekitar 147 hektar lahan persawahan terendam banjir dimana 122 hektar diantaranya merupakan padi sawah dan sisanya merupakan padi ladang. Begitupun bidang perkebunan juga terdampak akibat banjir. Tercatat sekitar 440 hektar perkebunan karet dan 769 hektar perkebunan sawit.
"Selebihnya ada juga tanaman holtikultura sekitar 65 hektar juga sekitar 1.049 ekor hewan ternak juga ikut terdampak banjir," tuntas Nafri. (bjg)