Ia tak menampik cuaca ekstrem menjadi hambatan dalam pendistribusian material terutama yang didatangkan dari Pulau Jawa.
“Terkendalanya karena Cuaca ekstrem. Kapal mengangkut material tidak bisa bersandar. Terkait Distribusinya saja. Sempat terganggu untuk material split dari Bojonegoro Cilegon,” ujarnya.
Dalam mengatasi itu pihaknya berupaya lebih dengan menggunakan tiga tugboat sekaligus biar bisa bersandar di pelabuhan.
“Saat ini air sudah normal ya. Dan sekarang kami sudah berjalan mengejar ketertinggal itu,” ucapnya.
Lebih jauh Ia memastikan dalam pertengahan tahun ini pembangunan konstruksi akan tuntas. Tapi untuk difungsikan masih menunggu setelah tahap konstruksi selesai.
“Akan ada namanya uji laik fungsi. Uji laik fungsi ini akan ada tim pusat yang datang. Jika ada temuan-temuan terkait keselamatan ini yang kita tindak lanjuti dulu baru kemudian peresmian dan baru sudah bisa dilalui,” pungkasnya. (*)