Merasakan Tinggal di Rumah Betang Desa Malemba Kalimantan Barat
Rumah betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat diberbagai penjuru Kalimantan dan dihuni oleh masyarakat Dayak terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat permukiman suku Dayak.
Desa Malemba, rumah ini disewakan kepada para turis. Seperti apa ceritanya?
DUSUN Meliau di Desa Malemba, Kecamatan Batang Lupar, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, adalah salah satu Dusun Wisata di kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.
Dusun yang berada di tepi Sungai Leboyan tersebut menawarkan daya tarik alam yang masih asli serta kehidupan masyarakat Dayak Iban yang hidup berdampingan secara harmonis dengan alam sekitarnya.
Sejak 2009 dusun tersebut mulai dibuka bagi wisatawan. Untuk sampai ke sana, diperlukan perjalanan selama 1,5 hingga 2 jam dengan speedboat dari Lanjak, ibu kita Kecamatan Batang Lupar.
Di dusun tersebut terdapat total 26 bilik (rumah) yang 11 di antaranya berada di Rumah Betang Meliau. Seluruh bilik tersebut menyediakan kamar yang bisa disewa oleh pendatang.
Karena semua bilik mempunyai kamar yang siap disewakan, maka pengunjung bisa bebas memilih apakah akan tinggal di rumah betang (rumah panjang) atau di luar rumah betang.
Rumah Betang Meliau berada di tepi sungai Lebayon yang airnya berwarna coklat pekat. Rumah panggung kayu yang panjangnya mencapai 80an meter itu terdiri atas 11 bilik (rumah) yang setiap rumahnya memanjang ke belakang hingga mencapai 20 meter.
Seluruh bilik terhubung oleh selasar yang membentang dari ujung bilik pertama hingga bilik terakhir membentuk ruangan panjang. Ruangan terbuka yang hanya berisi tikar-tikar dan lampit itu berfungsi sebagai ruang tamu sekaligus ruang serbaguna untuk berkumpul atau menyelenggarakan pertemuan warga.
Di bagian depan rumah terdapat beranda yang juga memanjang menghubungkan satu rumah dengan lainnya. Di situ biasanya warga rumah betang duduk-duduk memandang ke arah sungai atau berinteraksi dengan sesama penghuni.