Ujung Lorong

Senin 12 Feb 2024 - 18:27 WIB
Editor : Adriansyah

Oleh: Dahlan Iskan

HANYA orang media yang ingin Pilpres dua putaran: berita politik yang panas punya banyak peminat.

Iklan politik juga terus diperlukan. Jumlah pelanggan meningkat, jumlah pemasukan membesar.

Itu dulu. Ketika media sosial belum segila sekarang.

Apakah orang media tetap seperti itu sekarang? 

Rasanya tidak lagi.

Berita politik di media konvensional tidak sepanas di medsos. Iklan politik juga sangat minim. Harganya pun banting-bantingan.

Media sendiri lebih hati-hati dengan iklan politik. Harus dibayar lunas sebelum iklan dimuat. Media pernah kena tipu besar-besaran. Banyak iklan politik tidak dibayar. Pemilu pun berlalu. Untuk apa lagi bayar –terutama pemasang iklan yang ternyata tidak terpilih.

BACA JUGA:Uni Eropa Perlu Capai Otonomi Pertahanan

BACA JUGA:KPK Periksa Eks Sekjen Kemenkes

Pedagang, Anda sudah tahu: menginginkan satu putaran –terserah capres mana yang menang. Mereka percaya siapa pun yang terpilih tidak memengaruhi bisnis mereka. 

Mereka membayangkan: kalau Pilpres dua putaran kapan mulai bekerja/berdagang. Dua putaran hanya membuat ketidakpastian kian panjang.

Ekonomi baru maju kalau ada stabilitas. Kian lama stabil kian maju ekonomi. Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura maju sekali setelah melewati masa stabil yang sangat panjang. Dua yang pertama berubah menjadi negara demokrasi setelah maju. Singapura tidak berubah biar pun sudah maju.

Kita berada di lorong gelap atau sudah melihat cahaya di ujung lorong sana?

Itulah dua sisi pandangan: negatif dan positif.

Kategori :

Terkait

Minggu 22 Dec 2024 - 20:21 WIB

Celeng Banteng

Jumat 20 Dec 2024 - 20:58 WIB

Tipuan Magelang

Kamis 19 Dec 2024 - 20:51 WIB

Partner Dansa

Rabu 18 Dec 2024 - 20:59 WIB

Mati Lagi