Dia juga menilai berbagai tuduhan kecurangan itu merupakan bagian dari risiko perjalanan sejarah.
“Demikianlah risikonya dalam sejarah, pergantian pimpinan di setiap tempat mengandung ada yang berhasil dan tidak berhasil. Kedua, negara sebesar dan sekaya, sepenting kita pasti banyak yang melirik. Janganlah kita masuk perangkap suatu permainan besar ini. Selalu, dalam sejarah kalau tidak bisa bunuh orangnya, bunuh karakternya,” kata Prabowo.
Bagi Capres nomor urut 02 itu, pemilu 2024 bukan sebatas persaingan, melainkan ada tujuan yang lebih besar.
“Saya berharap semua pihak mengerti ini untuk tujuan yang besar. Janganlah mungkin ada dalam setiap persaingan pasti ada yang kecewa, tidak mencapai hasil yang diinginkan dan selalu saya kira kita harus kedepankan kepentingan besar, kepentingan anak-anak dan cucu-cucu kita,” kata dia.
Sementara itu, saat pidato kemenangan, Prabowo Subianto meminta masyarakat pendukungnya tetap menunggu hasil penghitungan resmi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saudara saudara sekalian, kita harus tetap tunggu hasil resmi KPU. Kita yakin demokrasi Indonesia berjalan dengan baik," kata Prabowo saat menyampaikan pidatonya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu malam.
Hal tersebut dikatakan Prabowo agar para pendukungnya tidak jumawa dan sombong dengan hasil penghitungan suara yang hanya berdasarkan hitung cepat beberapa pihak.
Dia pun mengakui banyak hasil hitung cepat yang menyatakan suara Prabowo-Gibran sudah mengungguli pasangan calon lain dengan perolehan lebih dari 50 persen.
Namun demikian, dia berharap hasil itu tidak membuat para pendukungnya sombong dan merendahkan pasangan calon lain.
"Kita tidak boleh jumawa, kita tidak boleh euforia, kita tetap harus rendah hati," ucap dia.
Jaga Jambi Tetap Kondusif
Gubernur Jambi Al Haris mengajak masyarakat tetap kondusif pasca Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Al Haris mengatakan dirinya bangga animo Pemilih tinggi di Jambi. Kedepan pasca Pemilu, Haris menyebut semuanya tetap kondusif.
"Pertama, masyarakat tetap kondisi stabil dan kondusif, karena kita belum tahu siapa Capres-Cawapres yang menang, jangan sampai ribut atau ada hal yang tak diinginkan," ucap Haris (14/2).
Selain itu, Haris mengatakan meskipun ada hitung cepat (Quick Count) masyarakat harus menunggu perhitungan resmi KPU pusat. "Itulah yang kita anggap sah secara hukum," akunya.
Sebelumnya, Gubernur Jambi Al Haris menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 32 RT.21 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi. Ia mencoblos pada pukul 12.05 WIB.