JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO - Sembilan partai politik nasional sudah mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024. Itu berdasar hasil sementara real count dari website KPU hingga Sabtu (17/2) kemarin.
Sebanyak 204 juta lebih pemilih yang tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, atau 83.771 desa, telah menentukan pilihan mereka.
Setidaknya ada sebanyak 24 partai politik (parpol) yang mengikuti pileg pada 2024 ini. Termasuk di antaranya ada enam parpol lokal.
Berdasarkan pantauan dari web KPU, hingga Sabtu (17/2), data KPU per 09.00 WIB menunjukkan sudah terkumpul 47,85 persen suara dari seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang masuk.
BACA JUGA:Jurgen Klinsmann Dipecat dari Timnas Korsel
BACA JUGA:Tinggalkan PSG di Akhir Musim
Hasil tersebut menunjukkan, dari 18 parpol nasional yang ada, 9 diantaranya sudah mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Beberapa partai yang unggul diantaranya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, PAN dan PPP.
Sebagaimana tercantum di laman web pemilu2024.kpu.go.id, parpol yang memperoleh suara tertinggi ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan 7.794.343 suara. Disusul Partai Golongan Karya 6.907.855; Partai Gerakan Indonesia Raya 6.005.140. Partai Kebangkitan Bangsa 5.132.377; Partai NasDem 4.304.572;
Partai Keadilan Sejahtera 3.600.276; Partai Demokrat 3.528.132; Partai Amanat Nasional 3.241.112. Selanjutnya Partai Persatuan Pembangunan 1.986.366.
Kemudian partai yang terancam tidak lolos ke senayan Partai Solidaritas Indonesia 1.238.129; Partai PERINDO 728.050; Partai Gelombang Rakyat Indonesia 613.331; Partai Hati Nurani Rakyat 565.672; Partai Buruh 497.498; Partai Bulan Bintang 310.274;
BACA JUGA:Saling Sepak
BACA JUGA:Inter Perbesar Keunggulan di Pucuk
Partai Garda Republik Indonesia 285.929; Partai Kebangkitan Nusantara 244.857; terakhir Partai Ummat 377.836.
Pengamat politik dari Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai keberhasilan Partai Golkar menempati posisi kedua (runner-up) dalam hasil hitung cepat (quick count) sementara oleh beberapa lembaga survei turut dipengaruhi oleh sosok salah satu politikusnya yang juga mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.