Pollard menunggu hampir satu bulan. Menunggu ada donor jantung. Tidak banyak jantung di pasaran yang ukurannya cocok dengan Pollard.
Sampai datangnya Pemilu di Indonesia Pollard belum juga dapat donor. Belum ada orang tinggi-besar yang meninggal.
Donor jantung tidak mungkin dari orang hidup. Maka di hari Pemilu itu Pollard harus mengucapkan cinta dari ICU: valentine day.
Dua hari kemudian ternyata datanglah donor. Size jantungnya cocok untuk Pollard. Tanggal 16 Februari kemarin dilakukanlah operasi transplant hati untuk Pollard.
Sukses.
Berhasil.
Tentu jantung siapa yang didonorkan untuk Pollar dirahasiakan. Yang jelas Pollard sudah bisa berdiri setelah 12 jam operasi.
Transplant jantung sendiri sudah kian biasa. Sukses rate-nya di atas 95 persen.
Persoalan datang setelah transplant: ada penolakan atau tidak.
Di tubuh Anda pun jantung orang lain itu termasuk dianggap benda asing. Tidak dikenal. Harus ditolak.
Agar jantung baru itu bisa diterima imun tubuh tidak boleh terlalu kuat. Imun harus diturunkan. Dengan cara makan obat menurun imun. Seumur hidup.
Obat menurun imun sendiri mengandung risiko: tubuh jadi tembem, mudah diserang virus, tekanan darah naik, dan mengancam ginjal. Tapi apa boleh buat.
Organ manusia kian seperti spare part mobil. Yang rusak bisa diganti yang baru. Itu yang belum bisa dilakukan di zaman ayah Pollard mengalaminya.
Pollard selalu menata penampilan rambutnya sangat khas. Ia pernah turun ke gelanggang NBA dengan rambut Mohawk –seperti cengger ayam jago. Pernah pula pakai gaya satu kuncir panjang di belakang. Lalu dua kuncir. Bahkan pernah menata rambutnya dengan membentuk gelung kecil.
Semua gaya rambutnya hidup di pikiran penggemar NBA. Pun aksi samurainya di tengah lapangan. Kini nama Pollard kembali dikenal sebagai si jangkung berjantung baru.(Dahlan Iskan)