JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Seyogyanya petani padi di Kota Jambi sudah memasuki waktu persiapan masa tanam.
Namun dengan kondisi banjir yang terjadi di Kota Jambi, persiapan masa tanam padi tidak bisa dilakukan.
Sebab, kondisi lahan pertanian padi di Kota Jambi merupakan daerah yang terdampak banjir.
Hal ini diakui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Evridal Asri. Ia menyebutkan pertanian padi di Kota Jambi mengikuti musim, karena sawah petani yang ada merupakan sawah dengan sistem tadah hujan.
"Dalam setahun kita satu kali masa tanam yakni dilaksankan pada bulan Juni," kata Evridal Asri.
Lanjut Evridal, pada saat ini harusnya petani padi sudah masa persiapan, namun dengan kondisi lahan petani padi masih terendam banjir sehingga belum bisa dilakukan persiapan.
BACA JUGA:Barcelona Libas Getafe 4-0
BACA JUGA: Mahasiswa Rasakan Dampak Positif Program Kampus Mengajar
"Wilayah tanam padi kita masih dalam keadaan banjir, sehingga untuk sawah ini ada kemunduran, karena menyesuaikan kondisi banjir," imbuh Evridal Asri.
Lahan sawah di Kota Jambi ada sekitar 520 hektare yang berada di Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan Telanaipura, Kecamatan Pelayangan dan Kecamatan Danau Teluk.
Kata Evridal, setelah dampak banjir nanti barulah akan dimulai proses persiapan padi sawah.
Sementata untuk pertanian lainnya di Kota Jambi masih berlangsung kontinew.
"Petani kita selain petani padi terus menanam, karena di Kota Jambi ini ada 300 kelompok tani yang setiap saat mereka menanam. Memang targetnya kita masa panen mereka tidak serempak, sehingga ketersediaan terus ada," jelasnya. (*)