Tirai Keluarga

Kamis 07 Mar 2024 - 20:42 WIB
Editor : Jurnal

PAGI-PAGI saya olahraga lagi. Satu jam lagi. Di bagian depan kamar. Saya bawa speaker kecil –sekecil korek api yang saya beli di Beijing tempo hari. Saya punya stok lagu di memori HP. Satu jam, 22 lagu.

Sudah dua hari tidak olahraga. Baru di Buraydah ini bisa olahraga. Langsung malamnya dan paginya.

Di hotel di Makkah tidak boleh suarakan musik. Saya coba olahraga di depan kamar pakai musik. Ketahuan. Didatangi petugas. Dilarang. Olahraga saya teruskan. Tanpa musik. Boleh.

Di Buraydah udara terasa lebih kering. Sambil olahraga yang terpikir cara meneruskan perjalanan ke Riyadh.

Saya belum tahu ada kereta jam berapa saja. Reception hotel juga tidak tahu. Lebih baik pagi-pagi langsung stasiun. Dari pada menyesal belakangan.

"Bagaimana cara cari taksi ke stasiun?"

"Punya Uber?"

"Tidak punya".

Ia garuk-garuk kepala. Lalu mengelus jenggot. Diam menerawang. Berpikir keras. Lama.

"Saya bisa panggilkan taksi. Tapi ... mahal".

Ups.

"Seberapa mahal?"

“Seratus riyal".

Ganti saya yang garuk kepala. Mau meraba jenggot tidak punya bulu di janggut. Terdiam. Lama.

"Ok" kata saya lirih. "Ke stasiun saja kok 100 riyal" kata saya dalam hati.

Kategori :

Terkait

Senin 06 Jan 2025 - 19:47 WIB

Alvin Biru

Minggu 05 Jan 2025 - 17:39 WIB

Sidang Semu

Jumat 03 Jan 2025 - 21:37 WIB

Palang Rel

Kamis 02 Jan 2025 - 21:26 WIB

Uang Benjamin

Rabu 01 Jan 2025 - 18:43 WIB

Tahun Banteng