Koleksi Museum Itu Bawa Pengunjung Merasakan Pengalaman Masa Lalu

Minggu 10 Mar 2024 - 14:34 WIB
Editor : Adriansyah

MMI, yang baru saja pindah ke Perumahan Griya Santa, Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru tersebut, diprakarsai oleh enam orang, yakni Retno Mastuti, Tutuk Rudiah, Hengki Herwanto, Mikael Agus Saksono, Luthfi Wibisono, dan Pongki Pamungkas.

MMI yang pada mulanya bernama Galeri Malang Bernyanyi, memiliki berbagai macam koleksi, mulai dari kaset, piringan hitam, CD, VCD, berbagai alat pemutar musik, hingga alat musik dari berbagai wilayah Indonesia. Secara keseluruhan, ada kurang lebih 40 ribu koleksi.

Museum Musik Indonesia, selain memiliki koleksi berbagai media rekaman fisik serta alat musik, juga mempunyai koleksi unggulan, salah satunya adalah busana panggung grup Dara Puspita yang mewarnai sejarah musik dalam negeri pada 1964-1972.

Busana panggung grup Dara Puspita yang dikenakan pemain gitarnya Titiek A Rachman, berwarna merah putih, seperti layaknya bendera Indonesia. Busana panggung tersebut, dijahit sendiri oleh Titiek AR pada 1970 di Belanda.

Grup Dara Puspita pada mulanya bernama Irama Puspita dengan personel Les A Rachman, Titiek AR, Susy Nander dan Anny Kusuma. Grup itu pindah ke Jakarta dan Anny Kusuma digantikan Titik Hamzah, serta mengganti nama grup menjadi Dara Puspita.

Dara Puspita merupakan grup band yang memopulerkan lagu berjudul "Surabaja" untuk mengenang pertempuran November 1945. Grup tersebut, sempat melakukan tur di sejumlah negara Eropa, seperti Belanda, Belgia, Prancis, dan Spanyol pada 1970-1972.

Tugas Besar MMI

Merawat bagian sejarah industri musik Indonesia, MMI memiliki tugas besar untuk bisa menarik minat anak-anak muda guna menjaga warisan musik dalam negeri. Keberadaan museum itu, memiliki nilai yang penting untuk penguatan edukasi, khususnya bagi generasi muda.

 

Kepala MMI Ratna Sakti Wulandari, dalam wawancara dengan ANTARA mengatakan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi museum yang memiliki mayoritas koleksi dari sumbangan masyarakat tersebut adalah menarik minat anak muda Indonesia untuk datang ke museum.

Menurut Ratna, anak-anak muda yang sudah berkunjung ke Museum Musik Indonesia kebanyakan akan merasa tertarik dengan berbagai sejarah perjalanan industri musik Indonesia, termasuk keberagaman warisan musik yang ada di dalam negeri.

Dalam upaya untuk menarik minat anak-anak muda untuk berkunjung ke Museum Musik Indonesia, pengelola menyiapkan berbagai program, yang diharapkan bisa meningkatkan minat kunjungan ke museum.

Sejumlah program yang disiapkan itu, di antaranya menggandeng berbagai universitas dan perguruan tinggi di dalam negeri untuk mengenalkan warisan musik Indonesia, serta melaksanakan perlombaan menyanyi yang dibalut program Nusantara Bernyanyi.

Dengan berbagai upaya yang digaungkan Museum Musik Indonesia untuk merawat dan melestarikan sejarah dunia musik Indonesia, dalam jangka panjang diharapkan mampu menjaga identitas dan budaya asli Indonesia.

"Musik itu bahasa universal, jangan malu dengan musik tradisi Indonesia. Indonesia itu kaya. Kembangkan, kolaborasikan dengan musik modern. Identitas Indonesia jangan sampai hilang," kata Ratna.

Pekerjaan rumah besar tersebut tentunya bukan hanya tugas Museum Musik Indonesia semata, melainkan juga seluruh pemangku kepentingan yang ada. Menjaga identitas musik Indonesia, diharapkan lahir generasi muda yang menghargai warisan budaya dan mampu menghasilkan karya musik terbaik untuk Indonesia. (ant)

Kategori :

Terkait

Selasa 02 Jul 2024 - 23:17 WIB

Konser Musik Batak Pertama di Jambi

Sabtu 08 Jun 2024 - 16:13 WIB

Agatha Chelsea Nyaris Didenda $3.000

Jumat 31 May 2024 - 15:35 WIB

Dedikasikan Untuk YourRaisa

Sabtu 25 May 2024 - 16:42 WIB

Starlink Harus Buka Kantor di Indonesia