Ketua Pokdarwis Danau Talang, Ferry, menyebut perlahan tapi pasti, Danau Gunung Talang mulai menggeliat bangkit. Sejumlah kegiatan kesenian digelar untuk menarik kunjungan wisatawan.
Menikmati malam ditemani temaram cahaya dari api unggun sambil menyeruput secangkir kopi pahit adalah sebuah kemewahan bagi para pecinta ketenangan.
Esok paginya, sambil menikmati semburat sinar Matahari dari balik perbukitan, wisatawan bisa menikmati pemandangan dari dalam tenda atau berjalan-jalan santai. Namun pada waktu-waktu tertentu, seperti tahun baru, jumlah kunjungan bisa meningkat signifikan sampai 700 orang dalam 1 hari. Sebagian besar mereka menikmati berkemah menanti detik pergantian tahun, lalu tidur di tenda pada lokasi yang telah disediakan di pinggir Danau Talang.
Sebagian lagi menginap di vila yang juga mulai tumbuh di sekitar kawasan danau. Ada empat vila yang sudah selesai dan bisa menjadi alternatif menginap bagi pengunjung. Dalam waktu dekat, tiga vila lagi juga selesai dibangun dan dapat dimanfaatkan pula oleh pengunjung.
Ferry mengakui masih banyak yang perlu dibenahi agar Danau Talang bisa laik untuk dikunjungi. Pihaknya tengah mengupayakan mendapat bantuan pedal boat dari Dinas Kehutanan Sumbar.
Danau Talang -- dulu merupakan kawasan hutan -- telah ditetapkan sebagai kawasan perhutanan sosial sehingga bisa meminta dukungan dari Dinas Kehutanan.
Lokasi Festival Lima Danau
Makin populernya Danau Talang juga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Salah satu bentuk perhatian itu dengan menjadikan Danau Talang sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Festival Lima Danau pada 2024.
Festival Lima Danau adalah satu dari enam agenda wisata asal Sumbar yang masuk dalam top 100 Kharisma Event Nusantara 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Menjadi tuan rumah agenda yang diakui secara nasional tentu akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan destinasi yang baru tumbuh seperti Danau Talang.
Adyatama Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kabupaten Solok, Banta Bransyah, menyebut pada 2024, ada yang berbeda dari pelaksanaan ajang Festival Lima Danau.
Jika tahun 2023 kegiatan pada agenda itu terpusat di Danau Singkarak, tahun ini kegiatan digelar pada lima danau yang ada di Kabupaten Solok yaitu Danau Singkarak, Danau kembar (danau atas dan danau bawah), Danau Tuo, dan Danau Talang.
Pada Festival Lima Danau 2024 yang digelar pada Oktober itu disiapkan sejumlah pertunjukan yang mengedepankan adat dan budaya serta kesenian khas yang akan ditampilkan masyarakat di masing-masing danau.
Festival diawali di Danau Singkarak. Di dermaga danau ini akan digelar pacu biduak, mancari pensi, dan juga digelar pasar rakyat serta pertunjukan kesenian. Kemudian festival berlanjut di Danau Tuo. Di danau ini ada acara penampilan kesenian khas, serta ada kuliner pangek sasau, dan pertunjukan tradisi masyarakat lainnya.
Selanjutnya festival digelar di Danau Talang. Di danau ini ada pertunjukan Silek (Silat) Tuo. Kemudian berlanjut di Danau Bawah yang juga akan ada penampilan kesenian tradisional masyarakat di sekitar danau tersebut.