Harus ada langkah cepat yang perlu diambil Pemkot maupun Pemprov Jambi, sampai lonjakan harga bisa ditekan dan beban masyarakat berkurang.
"Jangan lengah, mungkin kemarin euphoria masa pemilu. Tapi langkah cepat harus dilakukan, pemerintah punya tim, ada disperindag yang harus bersikap cepat, ada anggarannya disana," ungkapnya.
Lebih lanjut Junedi menilai, upaya yang sudah dibuat pemerintah dalam menyikapi tingginya harga bahan pangan selama ini belum efektif.
"Harus ada langkah strategis lah mengambil tindakan untuk menurunkan harga bahan pokok di masyarakat, pasar mutah kita lihat juga belum efektif, sebarannya tidak luas dan tidak merata," katanya.
Disisi lain Pemerintah Kota Jambi terus berupaya untuk menekan harga bahan pangan di Kota Jambi. Salah satu upayanya melakukan perjanjian kerjasama dengan dua daerah yaitu Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta.
Dengan dua daerah tersebut, Pemkot Jambi bersepakat untuk melaksanakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam rangka upaya pengendalian inflasi, dengan ruang lingkup meliputi kerjasama antar pemerintah (government to government), maupun antar dunia usaha (business to business).
Adapun untuk pembelian cabai perdana dilakukan oleh Koperasi Pegawai Negeri Kota Jambi (KPN-KPKJ), untuk selanjutnya didistribusikan kepada agen dan penjual di Kota Jambi. Dan sudah dilaksankan.
Menurut Pj Walikota Sri, setelah melakukan penandatangan perjanjian kerjasama, pihaknya langsung mengeksekusi perjanjian tersebut dengan pembelian cabai.
"Seusai penandatangan, kami langsung eksekusi dengan membeli cabai dari koperasi di Sleman, dengan harga yang lumayan jauh kalau dibandingkan di wilayah Jambi," sebut Sri.
Lebih lanjut, Sri sampaikan bahwa pembelian ini juga didukung penuh oleh Bank Indonesia yang membantu pembiayaan distribusi dan pengangkutan cabai dari Sleman hingga ke Kota Jambi.
"Mulai dari bongkar muat dan pengangkutannya dibiayai dari Bank Indonesia Perwakilan Jambi dan sampai di Kota Jambi, supaya harga tidak naik, maka kepada distributor maupun agen serta pengecer tentu harus kami beri subsidi dengan BTT kami supaya di Kota Jambi harga tetap sama dengan harga di Sleman ini," ungkap dirinya.
Birokrat Kemendagri ini juga berharap langkah kongkrit yang dilakukan oleh Pemkot Jambi tersebut akan berdampak positif pada upaya pengendalian inflasi, terutama menjaga ketersediaan pasokan dan pengendalian harga komoditas yang cukup bergejolak di Kota Jambi, sepeti cabai merah.
"Inilah upaya Kota Jambi dalam rangka mengendalikan inflasi dengan menyediakan bahan-bahan pokok supaya terjangkau dan tersedia stoknya. Maka kami melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah lainnya. Nanti mungkin akan kami kembali lagi dengan daerah-daerah yang lain seperti bawang merah dengan Brebes dan juga di Purworejo juga terkait dengan beras. Jadi kemungkinan kita akan terus melakukan banyak kerja sama dengan pemerintah daerah penghasil, gunanya adalah untuk menjaga ketersediaan pangan di Kota Jambi agar selalu tersedia, harganya selalu terjangkau dan tentu saja inflasi bisa kita kendalikan bersama-sama," katanya belum lama ini. (*)