Digagas Warga Non Muslim, Satu Porsi Nasi Hanya Rp 3 Ribu

Rabu 20 Mar 2024 - 17:09 WIB
Editor : Jurnal

Setiap memasuki bulan suci Ramadhan, ada pemandangan yang berbeda di klinik kesehatan Panti Siwi di Jalan Kartini. Kabupaten Jember, Jawa Timur, karena ada warung dadakan yang digagas oleh Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Jember.

 

KLINIK Panti Siwi yang biasanya sepi pada sore hari, pada momentum Ramadhan justru ramai dipadati warga kurang mampu untuk mendapatkan menu buka puasa yang sangat terjangkau, yakni Rp3.000 untuk seporsi nasi lengkap dengan sayur dan lauk pauknya, ditambah air mineral atau teh hangat.

Setiap tahun, warga non-Muslim itu selalu membuka warung kasih pada saat umat Muslim menjalani ibadah puasa. Rutinitas itu dilakukan sejak tahun 2009 hingga sekarang, atau sudah berjalan selama 25 tahun pada bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

Ketua WKRI Jember Lucia Fransisca Elly Krisnaningsih kepada ANTARA bercerita bahwa ide untuk membuka warung murah pada saat Ramadhan berawal dari obrolan seorang tukang becak yang mengantar umat Katolik ke gereja saat menjelang magrib, ketika itu bulan Ramadhan.

Puluhan tahun lalu masih belum ada kendaraan online seperti saat ini, sehingga banyak jemaat Gereja Santo Yusup yang naik becak dari rumah menuju ke gereja pulang pergi dan saat Ramadhan seringkali jemaat bertanya kepada abang becak yang mengantarnya, apakah sudah berbuka puasa.

Kerapkali tukang becak tersebut mengaku belum sempat buka puasa di rumah karena masih mengais rezeki menjelang magrib dan biasanya hanya membeli minum saja untuk berbuka, sehingga hal tersebut membuat rasa haru para senior WKRI pada saat itu.

Bahkan pada awal didirikan tahun 2009, warung itu melayani masyarakat yang berbuka puasa di sana secara gratis dan tidak memungut uang dari umat Muslim yang makan di warung kasih, namun jumlah porsi yang disediakan juga tidak terlalu banyak, hanya sekitar 25 piring.

Waktu ada warga yang enggan diberi secara cuma-cuma dengan berbagai alasan, sehingga kemudian diputuskan dijual. Untuk seporsi makanan dan teh hangat pada pertama kalinya dibandrol dengan harga Rp500.

Warung kasih menyediakan makanan lengkap dengan sayur dan lauk pauk ditambah minuman segelas teh hangat untuk berbuka puasa bagi umat Muslim, khususnya orang-orang berpenghasilan rendah yang ada di sekitar gereja dan Alun-Alun Jember.

Dari waktu ke waktu kegiatan warung kasih tetap konsisten untuk mewujudkan toleransi beragama selama Ramadhan di Kabupaten Jember, bahkan tidak jarang para donatur berdatangan tidak hanya berasal dari jemaat Gereja Santo Yusup, namun gereja lainnya.

Antusias masyarakat ternyata cukup tinggi dengan warung yang menyediakan menu buka puasa dan minumya dengan harga terjangkau, bahkan selalu kehabisan dan perlahan-lahan jumlah seporsi nasi yang disediakan bertambah hingga kini mencapai sekitar 200-300 piring dan selalu habis setiap harinya.

Ketua WKRI Cabang Kartini Jember yang akrab dipanggil Elly itu mengatakan harga seporsi nasi dan minum perlahan lahan juga menyesuaikan kenaikan harga bahan makanan yang awalnya pada tahun 2009 mulai dari Rp500, kemudian Rp1.000, Rp1.500 hingga tahun ini dibandrol dengan harga Rp3.000.

Selama Ramadhan, warung kasih yang berada di Panti Siwi itu buka setiap hari Senin hingga Kamis pukul 16.00 WIB hingga menjelang azan magrib karena pada hari Jumat hingga Minggu, umat Kristiani tersebut ada kegiatan dan ibadah di gereja.

Pada saat pandemi COVID-19, warung tersebut tetap buka melayani umat Muslim berbuka puasa, namun berupa nasi dibungkus dan tidak makan di tempat untuk menghindari kerumunan, karena saat itu masih ada ketentuan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jember.

Kategori :

Terkini

Jumat 29 Nov 2024 - 21:32 WIB

5 TPS di Sungai Penuh PSU

Jumat 29 Nov 2024 - 21:26 WIB

APBD Jambi 2025 Rp4,5 T

Jumat 29 Nov 2024 - 21:22 WIB

Kalah Cantik