Digagas Warga Non Muslim, Satu Porsi Nasi Hanya Rp 3 Ribu

Rabu 20 Mar 2024 - 17:09 WIB
Editor : Jurnal

Hingga kini para donatur juga berdatangan untuk memberikan sumbangan, baik berupa uang maupun barang, agar eksistensi warung kasih tetap berjalan di tengah naiknya harga beberapa kebutuhan pokok.

Ketulusan komunitas wanita Katolik untuk berbagi kasih sekaligus menjaga kerukunan beragama dengan menjunjung toleransi menjadi kunci bertahannya warung kasih hingga 25 tahun dan diharapkan warung itu terus bertahan dari tahun ke tahun, generasi ke generasi, sesuai perintah Tuhan untuk berbagi kasih.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris WKRI Cabang Kartini Jember Valleria Grossitudinis Castitas bahwa pihaknya juga mengundang berbagai komunitas untuk hadir dalam acara pembukaan warung kasih pada Ramadhan 1445 Hijriah, seperti Forum Komunikasi Umat Beragama, Forum Lintas Agama, dan RT/RW setempat.

Diharapkan  keberadaan warung berbagi kasih dari Gereja Katolik untuk umat Islam yang menjalankan ibadah puasa terus berjalan. Diharapkan pihak lain juga terlibat ikut menjaga toleransi umat beragama di Kabupaten Jember, seperti juga yang dilakukan oleh Warung Berkah yang dinisiasi oleh WKRI Cabang Sempursari.

Grossi, sapaan Sekretaris WKRI Cabang Kartini Jember, itu mengatakan seporsi menu buka puasa itu memang tidak dibagi-bagikan secara gratis untuk menghindari adanya isu negatif yang sempat muncul, beberapa waktu lalu, tentang kegiatan warung kasih itu dan menunya selalu berbeda setiap hari.

Bahkan pihaknya juga pernah memberikan edukasi kepada warga yang hendak membeli dalam jumlah puluhan porsi, namun tidak diperkenankan karena pihak WKRI khawatir pembelian dalam jumlah banyak akan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

WKRI juga terus membangun kepercayaan dengan para donatur agar donasi yang diberikan bisa disalurkan tepat sasaran untuk berbagi kasih pada momentum bulan Ramadhan dan tidak menutup kemungkinan para donatur datang tidak hanya dari umat Kristiani saja.

Wujudkan Toleransi

Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jember Abdul Muis Sonhaji mengapresiasi kegiatan tersebut menjadi inspirasi bagi yang lain dalam hal menjaga toleransi umat beragama dan mewujudkan masyarakat yang toleran.

Secara konsisten komunitas wanita Katolik menyediakan menu buka puasa dengan harga sangat murah selama 25 tahun menjadi bukti bahwa masyarakat Jember sangat toleran karena sejatinya semua orang ingin hidup damai dengan sesamanya.

Komitmen umat beragama untuk membangun kebersamaan, toleransi dan kerukunan harus tetap dijaga sampai kapanpun agar kehidupan bangsa Indonesia selalu damai.

Apresiasi terhadap warung kasih juga disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto yang mengaku sangat terharu dengan apa yang dilakukan Umat Katolik Jember yang sudah 25 tahun menyediakan menu buka puasa dengan harga yang sangat murah kepada umat Islam selama Ramadhan.

Menurutnya umat Katolik menunjukkan sikap yang istimewa dengan menjunjung toleransi beragama dan memikirkan kebutuhan umat Islam yang menjalankan ibadah puasa di tengah harga sejumlah kebutuhan pokok merangkak naik.

Dengan menjual paket menu buka puasa sebesar Rp3.000 tentu sangat membantu umat Islam yang kurang mampu ketika akan berbuka puasa, sehingga kegiatan menjaga toleransi beragama seperti itu menjadikan Jember semakin keren.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember berharap kegiatan warung kasih dapat menjadi contoh bagi yang lain untuk terus mengembangkan sikap toleran di Kota Pandalungan karena wes wayahe (sudah waktunya) Jember keren dengan toleransi beragama.

Toleransi bukanlah soal mayoritas-minoritas dan tidak boleh mencampuradukkan akidah. Toleransi juga bukan soal membenarkan keyakinan yang berbeda-beda, namun toleransi merupakan keberanian untuk menghormati dan menghargai perbedaan di antara kita, agar hidup tetap rukun dan damai. (ant)

Kategori :