Jembatan Lagu

Jumat 29 Mar 2024 - 14:59 WIB
Editor : Adriansyah

Oleh:DahlanIskan

JAMBIEKSPRES.CO - Pertanyaannya: mengapa kapal itu bisa menabrak jembatan yang begitu penting. Apakah pilot kapalnya tertidur seperti di Batik Air?

Jawabnya: kapal itu kehilangan power. Lalu tidak bisa dibelokkan. Akibatnya: kapal menabrak pilar jembatan yang panjangnya 3 km itu. Di Baltimore. Dekat Washington DC. 

Anda sudah lihat videonya: jembatan yang begitu anggun runtuh. Ambruk ke laut. Pertama di bagian yang ditabrak. Lalu di bagian  tengahnya. Disusul di bentang pinggirnya.

Saya melihat video itu berkali-kali. Sambil membayangkan betapa sering saya melewatinya. 

BACA JUGA:Anies: Kini Adalah Waktu Untuk Teguhkan Komitmen Demokrasi

BACA JUGA:Hyundai Gowa Berikan Pelayanan Pengecekan Mobil Gratis

Begitu dramatis peristiwa itu. Begitu mahal. Begitu vital bagi hubungan antar negara bagian di sekitar itu.

Begitu pentingnya jembatan anggun itu sampai diberi nama: Francis Scott Key. Anda sudah tahu siapa Key: penyair yang juga pengacara. Ketika lagi mengagumi gagahnya bendera Amerika berkibar, Key menciptakan puisi. Lalu jadi lagu. Kian lama kian populer. Dinyanyikan di acara-acara patriotik. Mengalahkan lagu kebangsaan Amerika.

Mungkin mirip Kebyar-Kebyar-nyaGombloh. Lama-lama lagu puisi Key itu dinyatakan resmi sebagai lagu kebangsaan Amerika: The Star-Spangled Banner.

Suasana kebatinan Key saat itu memang sublim: Inggris lagi menggempur Amerika.  Di perang tahun 1812. Tapi bendera Amerika berkibar gagah di tengah gempuran.

Hari-hari ini bendera Amerika layak dikibarkan lagi di lokasi reruntuhan jembatan yang berumur 50 tahun itu.

Kenapa mesin kapal  mati? Itulah yang masih diselidiki. Kapal ini begitu besar: panjangnya tiga kali lapangan sepakbola. Hampir 300 meter. Penuh dengan muatan peti kemas. Sampai menggunung di atas kapal.

Nama kapal: Dali.

Buatan Hyundai, Korsel, 2015.

Kategori :

Terkait

Jumat 22 Nov 2024 - 21:13 WIB

Datuk ITB

Kamis 21 Nov 2024 - 20:28 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 20:41 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 19:30 WIB

Critical Parah

Senin 18 Nov 2024 - 19:41 WIB

Tafsir Iqra