Museum didesain dengan estetis. Koleksi mesin ketik dan mesin uang dilekatkan di dinding, melingkar di dua sisi dinding. Replika mebel yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya diletakkan di beberapa bagian, menjadi area foto bagi pengunjung. Bahkan, terdapat kostum ala masa kolonial yang dapat disewa oleh setiap pengunjung dengan hanya Rp5.000 saja agar semakin menjiwai. Bangunan dan ruangan nuansa era kolonial Museum Mandiri pun terbuka untuk sesi pemotretan komersial.
Terdapat beberapa ruangan di Museum Mandiri yang bisa disewakan untuk kebutuhan kegiatan komunitas, pelatihan, ataupun seminar yang terbuka untuk publik.
Aset perusahaan yang termasuk dalam kategori bangunan cagar budaya ini juga digunakan untuk kegiatan internal korporasi, seperti rapat kerja, pelatihan pegawai, gathering, dan berbagai kegiatan internal lainnya.
Museum Mandiri sebagai public space secara rutin mengadakan kegiatan "Akhir Pekan di Museum Mandiri" (APDM), yaitu acara kesenian dan kegiatan workshop, seperti latte art, membatik, kanvas painting, dan lainnya.
Museum Mandiri juga menghadirkan fasilitas lain, seperti kafe bernama Teras Kopi, dan juga Souvenir Corner yang juga menjual produk museum dan produk Bank Mandiri, seperti e-Money.
Total kunjungan Museum Mandiri pada 2023 mengalami peningkatan hingga 127 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya. Dari 22 ribu pengunjung pada 2022, menjadi 63 ribu orang pada 2023.
Pada mundurnya waktu dalam gedung tua di Jalan Lapangan Stasiun Nomor 1 Jakarta Barat itu, terdapat pelajaran berharga tentang sejarah negeri yang harus lestari dari kini hingga generasi nanti. (ant)