KOTA JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Setiap individu memiliki mimpi dan cita-cita yang ingin mereka capai dalam hidup.
Namun, tak jarang kehidupan membawa mereka ke arah yang tak terduga.
Inilah yang dialami oleh Suyadi, seorang guru di Provinsi Jambi, yang awalnya bercita-cita menjadi seorang dokter, namun akhirnya menemukan kesuksesannya di dunia pendidikan.
Suyadi, berasal dari keluarga petani dan pedagang sayur di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dari kecil, ia telah terbiasa dengan kerja keras, membantu ibunya berjualan di pasar sebelum berangkat sekolah.
Mimpi besar Suyadi adalah menjadi seorang dokter, namun nasib berkata lain.
Meskipun ia tidak diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang (UNS), Suyadi tidak menyerah.
Ia memilih menjadi seorang guru dan mendaftar di DIII Kimia Universitas Indonesia (UI) sebagai tantangan baru dalam hidupnya.
BACA JUGA:Sudah 13 Tahun Tak Pernah Bertemu Orang Tua
BACA JUGA:Bagarakan Pengantin Sahur, Tradisi Unik Ramadhan di Inhil
"Saya ingin membuktikan, karena memang pelajaran kimia termasuk pelajaran yang saya tidak senangi. Saya merasa tertantang dan penasaran," ujar Suyadi.
Meskipun awalnya tidak bercita-cita menjadi guru, Suyadi menekuni karier tersebut dengan penuh dedikasi.
Setelah menuntaskan kuliahnya, ia menjadi seorang guru dan kemudian mendaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun, langkah tersebut membawanya ke Jambi, tanpa memiliki keluarga di sana.
"Saya datang kesini hanya membawa SK. Tidak ada keluarga, sanak dan kawan. Hanya kakak-kakak senior yang juga ditempatkan di Jambi. Saat itu tidak ada juga telepon canggih seperti sekarang, membuat komunikasi terasa sangat sulit sekali," cerita Suyadi.
Namun, Suyadi tidak patah semangat. Ia memulai karirnya sebagai guru di berbagai sekolah di Jambi, yang akhirnya membawanya menjadi Kepala Sekolah di SMAN 3 Kota Jambi.
BACA JUGA:Peta Jalan Penguatan Dana Pensiun Dukung Harmonisasi Sistem
BACA JUGA:Tak Tampak Menua Meski Dibangun Pada 1929
Prestasinya tidak hanya terlihat dari jabatannya, tetapi juga dari berbagai penghargaan yang ia raih.
"Saya meraih berbagai prestasi, termasuk Juara 3 Olimpiade Guru Bidang Kimia tingkat Provinsi Jambi dan peringkat 2 dalam penilaian Uji Kompetensi Guru (UKG) se-Kabupaten Muaro Jambi," ungkapnya.
Kerja keras Suyadi juga membuahkan hasil di luar negeri, dengan mendapatkan kesempatan untuk belajar di New Zealand atas pencapaian dan kinerjanya sebagai seorang guru.
Bahkan, ia juga ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai salah satu fasilitator guru penggerak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta di daerah kelahirannya.
Meskipun awalnya tidak sesuai dengan impian masa kecilnya, Suyadi telah membuktikan bahwa ketekunan, kerja keras, dan semangat pantang menyerahnya membawa kesuksesan.
BACA JUGA:Tawarkan Pemandangan Laut Berpadu Kearifan Lokal
BACA JUGA:Berawal Dari Kearifan Lokal, Sudah Ada Sejak Tahun 1970-an
Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru awal dari sebuah perjalanan menuju kesuksesan. (*Talita Salsabila, Siswa SMAN 3 Kota Jambi)