JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Tidak semua pekerjaan akan digantikan oleh Artificial Intelligence (AI).
Menurut Bill Gates, pendiri Microsoft, ada tiga profesi yang akan tetap relevan meskipun terjadi kemajuan teknologi AI.
Ketiga profesi tersebut meliputi bidang kecerdasan emosional, seni kreatif, dan pelayanan pelanggan yang personal.
Gates percaya bahwa aspek-aspek ini dari pekerjaan manusia sulit untuk digantikan sepenuhnya oleh teknologi.
Selain itu, Gates mengungkapkan bahwa dia telah melakukan investasi dalam ketiga bidang ini, karena dia yakin bahwa keahlian manusia di dalamnya akan terus diperlukan dalam era teknologi yang semakin maju.
BACA JUGA:Sinsen Kenalkan Kecanggihan Motor Listrik Honda
BACA JUGA:Kembangkan Industri Teknologi, UI Kolaborasi dengan Kampus di Korsel
Selain itu, Gates menekankan fokusnya pada AI. Dalam sebuah postingan terkait prediksi untuk tahun 2024, dia menyatakan bahwa pemahaman tentang peran AI semakin meningkat di masyarakat.
"Sekarang kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang jenis pekerjaan yang dapat dilakukan AI secara mandiri dan peran AI sebagai mitra," ujar Gates seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail.
Gates juga mengaku semakin tertarik pada potensi AI. Dia mencatat bahwa pada tahun sebelumnya, dia mulai menggunakan kecerdasan buatan untuk "hal-hal serius," bukan hanya untuk hiburan semata.
BACA JUGA:Korsel Beri Keringanan Pajak Bagi Investasi Baru Teknologi Militer
BACA JUGA:Kemendikbudristek Orangtua Pastikan Keamanan Teknologi Bagi Anak
"Tahun 2023 menjadi pertama kalinya saya menggunakan artificial intelligence untuk bekerja dan alasan serius lain, bukan hanya untuk main-main dan membuat lirik lagu parodi untuk teman saya," jelasnya.
Selanjutnya, Gates melihat bahwa AI memiliki potensi besar untuk memajukan banyak bidang, termasuk pendidikan dan kesehatan mental.
Hal ini memotivasinya untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk mengurangi kesenjangan di dunia, bukan meningkatkannya.
BACA JUGA: Institut Teknologi PLN Siapkan 250 Kuota Program Ikatan Kerja
BACA JUGA:Petani Sayuran Sudah Miliki Kompetensi Gunakan Teknologi Digital
Di bidang kesehatan, dia mencontohkan bagaimana chatbot AI dapat digunakan untuk membantu pasien memahami dan mengevaluasi risiko HIV dengan lebih mudah. (*)