JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Pakar Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan, membagikan beberapa kiat sederhana untuk menghindari jebakan konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI).
Menurutnya seperti dikuti Jambi Ekspres dari ANTARA bahwa, masyarakat perlu waspada terhadap konten yang terlihat berlebihan dan perlu melakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan layanan yang tersedia di mesin pencarian.
"Pertama, perhatikan visual yang terlihat terlalu sempurna. Konten AI sering kali terlalu mulus tanpa ada jeda seperti dalam keseharian," ujar Firman.
Ia mencontohkan sebuah video viral yang menampilkan pidato Presiden Joko Widodo dalam Bahasa Mandarin. Video tersebut seolah-olah dibuat AI, karena tidak terlihat adanya jeda seperti dalam pidato aslinya.
BACA JUGA:Waspada! BMKG Imbau Masyarakat Jambi Siaga Hadapi Potensi Hujan Lebat
BACA JUGA:Waspada Miras Oplosan Berisiko Menyebabkan Kebutaan
"Perbedaan ini bisa menjadi petunjuk bahwa konten tersebut mungkin rekayasa," tambahnya.
Firman juga mengingatkan bahwa penipuan serupa seringkali terjadi dalam iklan produk, dengan testimoni palsu dari selebritas atau tokoh terkenal.
Namun, ia menekankan bahwa masyarakat dapat memeriksa keaslian konten dengan memanfaatkan layanan mesin pencarian.
Selain itu, Firman menyarankan agar masyarakat berbelanja di platform yang terpercaya seperti marketplace dan e-commerce yang memiliki mekanisme penanganan keluhan dan pengembalian barang yang jelas.
BACA JUGA:Waspada Tidur Kurang Dari Lima Jam Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes
Meskipun demikian, ia juga menegaskan bahwa berbelanja melalui media sosial tidak selalu berbahaya, asalkan masyarakat tetap waspada dan selektif dalam memilih penjual yang terpercaya.
Dengan adanya kiat sederhana ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aman dan terhindar dari penipuan ketika berbelanja daring di era digital saat ini. (*)