JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Sekolah rintisan Titan Teras (TT) di Kabupaten Bungo perdana akan menerima siswa pada tahun ini. Selain TT di Pijoan, kali ini akan dibuka sekolah yang menjadi andalan Provinsi Jambi ini di Kabupaten Bungo.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Syamsurizal menyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Titian Teras yang berlokasi di Kabupaten Bungo akan resmi memulai angkatan pertama-nya pada tahun ajaran 2024 mendatang
"Jadi kita akan membuka SMK Titian Teras yang ada di posisi Kabupaten Bungo, pada hal ini sedang melalui proses. Kita rencanakan disiapkan untuk 150 siswa diterima di SMK Titian Teras," kata Kepala Disdik.
Terdapat sejumlah jurusan yang bisa dipilih oleh calon siswa nantinya.
BACA JUGA:Perusahaan Tak Bayar THR Bertambah
BACA JUGA:Menghadapi Menopause, Waspada terhadap Hiperkolesterol dan Dampaknya
"Nantinya akan menerima 4 jurusan, yaitu otomotif, multimedia, agro, dan pertambangan," sebutnya .
Untuk jumlah siswa yang akan diterima, Kata Kadisdik, sebesar 150 kuota siswa.
Syamsurizal menjelaskan mengenai proses yang dilalui untuk persiapan SMK Titian Teras ini cukup panjang. "Ya, tahun ini kita persiapkan. Daya tampung sekitar 150. Pembukaannya rencana setelah dua bulan persiapan kita ini, selama bersiap, tempat sudah siap, kami (Disdik) dapat memanggil kepala sekolah dan peserta yang akan diterima di sana,"ujarnya.
Istimewanya, pendaftar yang masuk pada tahun ini pun terhitung sebagai angkatan pertama dari SMK Titian Teras. "Masuk sebagai angkatan pertama,"ucapnya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan sudah melakukan penerimaan siswa baru di SMAN Titian Teras H. Abdoerrahman Sayoeti yang beralamat di Pijoan Muaro Jambi, dan berlangsung lancar dan sukses.
Adapun Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mengungkapkan hanya 65 SMAN yang akan membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. Hal ini sesuai dengan anggaran yang tersedia dan menyesuaikan kondisi sekolah. Selebihnya sekolah akan menerima siswa baru dengan cara offline atau pendaftaran tatap muka langsung di sekolah.
"Tahun ini kami rencanakan PPDB yang di online-kan itu sebanyak 65 sekolah, sesuai dengan anggaran kita yang ada dan kondisi sekolah menerima siswa," ucap Syamsurizal.
Dia mengakui jumlah sekolah yang PPDB online menurun dari tahun lalu yang mencapai 100-an sekolah. Namun ia tak menjawab berapa penurunan anggaran yang dialami dinasnya. Yang jelas, Kata Syamsurizal, selain anggaran banyak sekolah-sekolah juga yang pendaftarannya tidak perlu online.
"Ya kalau kita online kan semua kan kemarin saja ada kepala sekolah yang komplain, mereka yang di pinggir seperti daerah itu tidak mengaku tidak perlu melaksanakan secara online sebab mereka nantinya tidak kebagian siswa juga," ucap Kadisdik.