JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah aktif terlibat dalam upaya merevitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.
Dalam strategi revitalisasi ini, pemerintah mengutamakan partisipasi dan peran aktif masyarakat setempat sebagai landasan utama.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda, menjelaskan bahwa pendekatan yang diambil adalah dari bawah ke atas, di mana aspirasi dan kebutuhan masyarakat menjadi fokus utama.
"Pendekatan dari bawah ke atas dalam merencanakan kebudayaan adalah hal yang sangat penting," katanya.
Fitra menegaskan pentingnya mendengarkan aspirasi masyarakat sebagai langkah awal dalam memperkuat ekosistem KCBN Muarajambi.
Menurutnya, peran sentral masyarakat sangat krusial karena mereka merupakan roh dari keberlanjutan dan kelestarian kawasan budaya tersebut.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V, Agus Widyatmoko, menyoroti pentingnya membangun delapan desa budaya di sekitar Muarajambi.
Ini tidak hanya melibatkan pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat identitas dan kearifan lokal masyarakat setempat.
Sementara itu, Tim Pendamping Desa Penyangga KCBN Muarajambi, Ibe Karyanto, menjelaskan langkah-langkah strategis yang telah diambil untuk mendukung potensi lokal dan memperkuat peran masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan kawasan tersebut.
Sebagai contoh, warga desa di sekitar KCBN Muarajambi telah mengidentifikasi potensi lokal mereka dan mencari cara untuk mengembangkannya.
Tim pendamping juga merencanakan serangkaian kegiatan, termasuk asesmen mendalam terhadap kondisi budaya di delapan desa sekitar Muarajambi.
Melalui kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat, diharapkan KCBN Muarajambi akan terus menjadi mercusuar budaya yang menginspirasi dan membanggakan bagi bangsa Indonesia. (*)