Pasca Banjir Bandang, Pemkab Kerinci Akan Batasi Pembukaan Hutan

Minggu 28 Apr 2024 - 19:37 WIB
Reporter : Hendri Dede Putra
Editor : Muhammad Akta

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO-Setelah banjir bandang melanda wilayah Kerinci, Pj Bupati Kerinci memerintahkan BPBD Kerinci bersama pemerintah Kecamatan dan pihak terkait lainnya untuk segera melakukan pendataan kerusakan.

Tujuannya agar tindakan penanggulangan dapat diambil secepat mungkin.

"Pj Bupati Kerinci juga menginstruksikan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir bandang dan rumah yang terendam," tegas Asraf.

Dia juga menyampaikan pesan simpati kepada warga yang terkena dampak banjir, sambil menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mencari solusi dan melakukan evaluasi atas kejadian tersebut.

BACA JUGA:Tim Satgas Cek Penyebab Banjir Bandang di Kerinci-Sungai Penuh

BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Kerinci dan Sungai Penuh, Warga Terkejut dengan Debit Air Besar

Kepala Pelaksana BPBD Kerinci, Dedi Andrizal, menyebutkan bahwa banjir dipicu oleh hujan deras yang membuat saluran drainase sungai tidak mampu menampung debit air yang tinggi.

Selain itu, ia juga menyoroti kelalaian dalam penutupan pintu air di Bandar Kasigi, yang menyebabkan meluapnya air ke wilayah tersebut.

Tim dari BPBD Kerinci, didampingi oleh Kepala Bidang tanggap darurat Dinas PUPR Kerinci, Dandramil, dan Bhabinkamtibmas Polres Kerinci, turun langsung ke lokasi banjir untuk meninjau kerusakan dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

BACA JUGA:Puluhan Mobil Dinas Pemkot Sungai Penuh Nunggak Pajak, Polres Kerinci Ambil Tindakan

BACA JUGA:Drama Perkelahian Rebutan Pacar Viral di Kerinci, Polisi Lakukan Penyelesaian Lewat Restorative Justice

Pemerintah Kabupaten Kerinci berencana untuk memeriksa penyebab banjir lebih lanjut dan memperbaiki saluran drainase yang rusak serta tersumbat.

"Besok kami akan memastikan penyebab banjir tersebut dan mengambil langkah-langkah selanjutnya," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kerinci.

Meskipun situasinya telah kembali normal, pembersihan tetap diperlukan untuk menghilangkan sisa-sisa banjir.

Menurut Akmaludin, seorang Pengamat Pertambangan, banjir bandang terjadi karena perubahan tata guna lahan dari hutan menjadi lahan pertanian, yang membuat tanah kehilangan kemampuan untuk menahan air.

Kategori :