Didampingi Seorang Perawat, Selang Infus Masih Terpasang

Selasa 07 May 2024 - 21:11 WIB
Editor : Adriansyah

Melihat Perjuangan Pantang Menyerah Peserta UTBK di Unesa

Ada pemandangan tak biasa menjelang tes Ujian Tulis Berbasis Komputer sesi siang di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kampus 2 Lidah Wetan, pada Minggu, 5 Mei 2024. Salah satu peserta tes tampak hadir dengan selang dan botol infus di tangannya.

---

PESERTA yang diketahui bernama Muhammad Aimanur Razzaq itu juga didampingi seorang perawat.

Razzaq, sapaan akrabnya, menunjukkan kegigihannya dengan tetap menjalani tes, kendati sedang menderita demam berdarah dengue (DBD) sejak Rabu (1/5), saat ia sedang menjalani latihan soal-soal persiapan UTBK.

Dengan kondisi sakit itu, dia awalnya bingung apakah harus tetap ikut UTBK atau fokus penyembuhan. Karena tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut, akhirnya memilih tetap ikut tes agar bisa diterima di kampus pilihannya, yaitu ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya atau UB (Universitas Brawijaya) Malang.

Dimulai saat latihan soal, Razzaq merasa badannya mulai panas dan terpaksa menghentikan latihan karena badan rasanya sudah mulai tidak stabil. Selanjutnya dia pun dibawa ke rumah sakit, dan setelah cek di laboratorium, ternyata kena DBD dan harus dirawat intensif di RS Semen Gresik.

BACA JUGA:BKPM: Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

BACA JUGA:Kerugian Capai Rp 896,44 M Akibat Banjir di Kerinci

Menjelang UTBK suhu tubuh peserta UTBK asal Gresik itu masih tinggi, tetapi semangatnya untuk mengikuti tes tersebut tidak kalah tingginya. Tekad dan cita-citanya terlalu besar, sehingga langkahnya tidak terhentikan, meski dengan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

Lulusan SMAN 1 Gresik itu mengaku tetap mengikuti UTBK, meski sedang sakit, adalah karena ingin membanggakan orang. Di belakangnya ada banyak dukungan dari guru, teman dan pastinya dari orang tua. Dia pun tidak mau menyerah dan berharap dan bisa diterima di program studi (prodi) pilihannya.

Perawat yang mendampingi, Muhammad Fathurrahman menyampaikan rasa salutnya atas perjuangan pasiennya itu. Kondisi Razzaq sebenarnya masih belum stabil dan masih harus diinfus.

Dokter juga sebenarnya tidak menyarankan pasiennya itu untuk beraktivitas yang berat, termasuk melakukan perjalanan dari Gresik ke Surabaya untuk mengikuti UTBK.

Karena permintaan Razzaq sendiri yang ingin ikut UTBK tersebut, akhirnya dokter mengizinkannya untuk berangkat dengan menugaskan Fathurrahman memberi pendampingan agar jika ada apa-apa dengan pasien langsung cepat tertangani.

Ternyata, pasiennya itu sering belajar di rumah sakit sembari melawan penyakitnya. Mengenai pemasangan infus, Razzaq memerlukan cairan itu untuk memenuhi kebutuhan elektrolit pada tubuhnya akibat peningkatan metabolisme tubuh.

Kategori :