BACA JUGA:Mencuat Wacana SAH-Mashuri di Pilgub Jambi, Demokrat & Gerindra Jajaki Koaliasi
Meski begitu Romi menghormati mekanisme yang pijakan partai NasDem dalam merumuskan dukungan. Namun dirinya optimis bisa mengantongi dukungan karena NasDem merupakan partai terbuka.
"NasDem ini adalah partai terbuka. Tadi saya sudah sampaikan bahwa saya siap berkomitmen bersama NasDem," sebutnya.
Romi juga mengapresiasi capaian yang diperoleh NasDem pada Pemilu 14 Februari 2924 kemarin.
Dibawah kepemimpinan Sy Fasha, NasDem berhasil menambah perolehan kursi dari 30 menjadi 50 kursi se-Provinsi Jambi.
Di markas NasDem ini, Romi menyadari bahwa pada kontestasi Pilgub 2024 dirinya akan berhadapan dengan penguasa.
BACA JUGA:Jalur Perseorangan Jarang Dilirik Kandidat pada Pilgub Jambi
BACA JUGA:Punya Partai dan Berkinerja Ciamik, Fadhil Arief Punya Kans di Pilgub Jambi
Ia pun berseloroh bahwa dirinya sedikitpun tidak gentar, terlebih apabila NasDem dan Sy Fasha berada dalam barisan pemenangan dirinya.
"Hari ini saya melawan penguasa, tapi kalau bang Fasha bersama saya, sedikitpun nyali saya tidak akan ciut. Bang Fasha berani tidak," kata Romi disambut tawa tim dan kader NasDem yang hadir.
Bagaimana dengan calon pendamping? Romi masih menutup rapat siapa sosok yang akan digandeng di Pilgub Jambi.
"Kalau itu (calon wakil gubernur, red) tergantung arahan bang Fasha," katanya.
Sementara itu, Ketua DPW NasDem Provinsi Jambi Sy Fasha menyampaikan terkait mekanisme penjaringan.
Setelah penerimaan berkas, maka pihaknya akan melakukan pleno untuk kemudian dibawa ketingkat pusat.
"Nanti juga akan ada survei. Ada 9 lembaga survei yang kita gandeng. Silakan apakah mungkin sudah berkomunikasi dengan salah satu lembaga itu, atau menyerahkannya kepada partai," kata Fasha.
Terkait biaya survei, kata Fasha, akan di musyawarahkan bersama. Bagi kandidat yang mendapatkan rekomendasi harus mengembalikan biaya survei yang dikeluarkan kandidat lainnya.