Untuk korban luka-luka sebanyak 16 orang dan belum ditemukan dua orang.
"Korban meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Candung 10 orang dan Sungai Pua sembilan orang," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendirikan posko pencarian korban hilang akibat banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Agam pada Sabtu (11/5) dini hari.
"Bagi masyarakat Kabupaten Agam yang kehilangan anggota keluarga dapat melapor ke posko tanggap darurat di SD Negeri 08 Kubang Duo Koto Panjang Kecamatan Canduang," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma di Kabupaten Agam, Minggu.
Fajar mengatakan, setiap laporan yang masuk akan diteruskan kepada tim pencarian korban di lapangan. Dugaan sementara, warga Nagari (desa) Bukik Batabuah yang hilang bisa saja terbawa arus banjir lahar dingin hingga ke aliran Sungai Batang Anai, atau sungai-sungai di Kabupaten Tanah Datar.
Hingga pukul 16.00 WIB BPBD Sumbar mencatat masih mencari sejumlah warga di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang yang hingga kini belum ditemukan.
Ia menegaskan, jumlah korban yang hilang masih bersifat sementara dan dinamis. Sebab, bisa saja ada masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya namun belum terdata.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumbar Brigjen Polisi Gupuh Setiyono mengatakan Polda Sumbar bersama BPBD, Basarnas, TNI dan Polri masih mendata lokasi yang perlu pembaharuan data kejadian.
Dari tiga wilayah yang terdampak banjir tersebut Brigjen Polisi Gupuh menyebut sekitar 50 rumah warga ikut terdampak langsung. Tidak hanya itu, sebagian badan jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Bukittinggi tepatnya di Air Terjun Lembah Anai juga amblas sehingga tidak bisa dilalui.
Pihak kepolisian memastikan perbaikan jalan yang terban tersebut segera dilakukan mengingat akses itu sangat vital karena menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Bukittinggi.
Di saat bersamaan petugas gabungan juga sedang berupaya maksimal membersihkan tumpukan material yang menutupi badan jalan di Kecamatan Malalak sebagai jalur alternatif.
"Satu jembatan putus, mesjid, musala dan sekolah dasar serta adanya dua kendaraan serta alat berat yang belum ditemukan," ujarnya.
BPBD Sumbar juga menyatakan Nagari (desa) Bukik Batabuah, Kabupaten Agam merupakan wilayah yang terdampak paling parah dibandingkan daerah lainnya akibat banjir lahar dingin.
"Luapan air dari hulu Gunung Marapi membawa material dan posisi paling dekat ya di Nagari Bukik Batabuah sehingga langsung menghantam pemukiman warga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma di Kabupaten Agam, Minggu.
Selain Nagari Bukik Batabuah, empat nagari di Kabupaten Tanah Datar juga terdampak cukup parah. Namun, BPBD belum bisa melaporkan secara detail bentuk kerusakan hingga jumlah pasti korban meninggal dunia maupun hilang.
Sementara di Kota Padang Panjang BPBD melaporkan jalan lintas dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi tepatnya di Air Terjun Lembah Anai, merupakan lokasi paling parah dimana sebagian badan jalan terban sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.