JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua Divisi Hepatobilier dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani, SpPD-KGEH, FINASIM, menggarisbawahi pentingnya vaksinasi Hepatitis B sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit hati.
"Vaksinasi Hepatitis B merupakan langkah pencegahan primer yang terbukti efektif dalam menurunkan angka kejadian kanker hati," ujar Rino dalam 'Webinar Aman Kanker Hati' yang diadakan secara daring di Jakarta sebagaimana dikutip Jambi Ekspres dari Antara.
BACA JUGA:Pijit Tidak Efektif Sembuhkan Urat Robek Akibat Keseleo, Ini Saran Dokter Olahraga
BACA JUGA:Anak Demam Pasca-Imunisasi? Saran Dokter Hindari Paracetamol Pasca-Imunisasi Anak
Rino menjelaskan, pemberian vaksin Hepatitis B mampu menurunkan risiko terjadinya penyakit hati, dengan riset dari tahun 1980-an hingga awal 1990-an menunjukkan penurunan jumlah penderita kanker hati secara signifikan dari tahun ke tahun.
Saat ini, vaksin Hepatitis B sudah diberikan kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah risiko kanker hati di masa mendatang.
Selain itu, ibu hamil yang diketahui positif Hepatitis B juga mendapatkan terapi untuk mengurangi risiko penularan virus kepada bayinya yang baru lahir.
Rino juga menekankan pentingnya melakukan ultrasonografi (USG) secara berkala setiap enam bulan sekali untuk deteksi dini.
BACA JUGA:Suhu Panas dan Aktivitas Fisik Tinggi, Lima Risiko Kesehatan Bagi Jamaah Haji
BACA JUGA:Waspadai Upaya Phising dengan Mengatasnamakan SATUSEHAT dalam Surel
Sebagai Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rino juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari konsumsi alkohol dalam jangka panjang agar kesehatan hati tetap terjaga.
"Memang terlihat merepotkan, namun langkah ini jauh lebih baik dibandingkan menghadapi kanker hati yang sudah berkembang," jelasnya.
Rino mengajak masyarakat yang sudah mengidap Hepatitis B, Hepatitis C, atau penyakit hati berat lainnya untuk bersedia melakukan USG secara rutin guna menekan risiko kanker hati.
Deteksi dini sangat penting, karena banyak pasien datang dalam kondisi yang sudah parah, sehingga memerlukan pengobatan yang lebih intensif dan mahal.
BACA JUGA:Musim Kemarau Tiba, Manfaat Bunga Saffron Untuk Menjaga Kulit Tetap Sehat
BACA JUGA:Meningitis pada Anak, Ancaman Mendadak Perlu Diagnosa Tepat
Rino menekankan bahwa kanker hati memiliki kaitan erat dengan infeksi virus Hepatitis B dan Hepatitis C, meskipun beberapa kasus terjadi tanpa infeksi virus tersebut.
"Pengobatan kanker hati masih tergolong sulit dan mahal. Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi dan perilaku hidup sehat, seperti menjaga berat badan dan rutin berolahraga, sangat penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap baik," tutupnya (*)