Sudah Keluar dari Target 2,5%
JAMBI - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi melaporkan Berita Resmi Statistik untuk Provinsi Jambi di bulan Mei yang mengalami kenaikan di angka 0,19% dibandingkan dengan bulan sebelumnya (mtm). Adapun perhitungan inflasi secara yoy Provinsi Jambi naik sebesar 3,55% berdasar dari Indeks Harga Konsumen (IHK).
Kenaikan angka inflasi pada bulan Mei ini didorong oleh komoditas cabai merah dengan memberikan andil sebesar 0,23%. Disinyalir bahwa cabai merah ini juga bertengger sebagai komoditas penyumbang inflasi untuk perhitungan yoy sebesar 0,75%. Komoditas kenaikan lainnya di Bulan Mei disusul oleh bawang merah, emas perhiasan, kopi bubuk, cabai hijau, petai, kangkung, terong, bayam, dan udang basah.
Adapun komoditas yang membantu pengendalian inflasi secara signifikan dipegang oleh komoditas beras yang pada perhitungan mtm di bulan Mei turun sebesar 0,08% dibanding bulan sebelumnya. Di bawah beras terdapat komoditas kentang yang menjadi penahan inflasi cukup signifikan, yaitu 0,05%. Adapun untuk perhitungan yoy, penahan nilai inflasi didominasi oleh komoditas ikan, yaitu tertinggi oleh ikan tongkol di 0,09%.
Untuk perhitungan inflasi untuk bulan Mei secara yoy dinilai dari 10 kelompok pengeluaran. Terdapat makanan, minuman dan tembakau sebanyak 8,53%, pakaian alas kaki 3,21%, perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,01%, perlengkapan peralatan pemeliharaan rumah tangga 0,70%, kesehatan 1,28%, Transportasi 1,00%, penurunan di kelompok informasi komunikasi, dan jasa keuangan 0,18%, rekreasi olahraga dan budaya 2,03%, pendidikan 1,69%, penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,81%, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,94%.
Perhitungan inflasi Provinsi Jambi dinilai dari 3 daerah sektor utama, yaitu Kota Jambi, Kerinci, dan Bungo. Inflasi tertinggi untuk perhitungan mtm oleh Kabupaten Bungo dengan 0,67% dan Kota Jambi sebagai inflasi terendah dari 3 daerah ini, yaitu di nilai 0,19%. Disampaikan bahwa inflasi yoy Provinsi Jambi Mei 2024 terhadap Mei 2023 berada di angka 3,55%.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo menyampaikan kekhawatiran dan peringatan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jambi dalam mengendalikan angka inflasi. Ia mengaku bahwa nilai inflasi Jambi saat ini sudah keluar dari target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu di angka plus minus 2,5%. "Ini kita sudah keluar dari target. Untuk teman-teman TPID, harga ini harus dipantau mingguan dan mingguan ini sesuai acuan bulan sebelumnya. Jadi evaluasi untuk TPID adalah harga ini harus distandarkan ke bulan sebelumnya. Kalau memang harga tinggi ya dipertahankan di level itu, kalau naik jangan terlalu tinggi," ujarnya.
Disebut bahwa salah satu upaya bagus yang dilakukan oleh tim Kerinci adalah dengan membuat toko TPID. Melalui toko TPID ini bisa menjadi pengendali harga yang ada di sana. "Permasalahan inflasi di Kerinci ini bukan masalah tinggi harganya, tetapi harganya mengalami fluktuatif tinggi. Kadang rendah, kadang tinggi sekali. Ini yang membuat inflasi tidak terkendali," imbuhnya. (*)