MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Rendahnya permintaan hewan qurban di Kabupaten Tanjabtim tampaknya merupakan gambaran dari situasi ekonomi yang menurun di daerah tersebut.
Dengan hasil perkebunan yang tidak memuaskan dan harga-harga beberapa komoditas yang turun, daya beli masyarakat pun terpengaruh.
Tidak heran jika hal ini berdampak langsung pada permintaan hewan qurban yang semakin menurun dari tahun ke tahun.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Kebutuhan Hewan Kurban di Kota Jambi Capai 3.944 Ekor
BACA JUGA:Permintaan Turun 50 Persen Hewan Kurban di Kota Jambi
Penting bagi peternak dan penjual hewan qurban untuk dapat menyesuaikan stok mereka dengan permintaan yang ada.
"Untuk hari raya Idul Adha tahun ini permintaan hewan qurban menurun lagi dari tahun 2023," kata salah seorang pedagang hewan kurban.
Meskipun ada 100 ekor sapi yang ready stok, namun dengan permintaan yang rendah, tidak bijaksana untuk menyetok dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi para peternak.
Faktor-faktor seperti bibit dan berat hewan qurban juga memengaruhi harga jualnya.
BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat di Kabupaten Kerinci, Masyarakat Minta Dinkes Lakukan Fogging
BACA JUGA:Waka DPRD Pinto Minta Perusahaan Batu Bara Taat Aturan
"Walaupun ada yang telah memesan, namun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya dan tahun ini semakin menurun," jelasnya.
Namun, dalam kondisi permintaan yang rendah, peternak mungkin perlu menyesuaikan harga agar tetap menarik bagi pembeli potensial.
Situasi seperti ini juga menunjukkan pentingnya untuk memahami dan mengantisipasi perubahan dalam pasar.
"Biasanya sebulan ataupun Dua bulan sebelum Idul Adha sudah banyak yang pesan hewan qurban," terangnya.