WASHINGTON, JAMBIEKSPRES.CO-Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Selasa mendesak China untuk menghentikan dukungannya terhadap Rusia dalam konflik perang di Ukraina.
Blinken menyatakan dalam sebuah konferensi pers di Washington bersama Sekjen NATO Jens Stoltenberg bahwa sebagian besar peralatan mesin yang digunakan oleh Rusia, sebesar 70 persen, berasal dari China.
Dia juga menekankan bahwa 90 persen mikroelektronika yang digunakan oleh Rusia juga didatangkan dari China.
BACA JUGA:Pasukan Israel Mulai Operasi Militer di Rafah, Jalur Gaza Infrastruktur Hamas Jadi Target
BACA JUGA:Aksi Protes Pro Pelastina di Wisuda Harvard, Ratusan Mahasiswa
"Melalui dukungan ini, China memungkinkan Rusia untuk mempertahankan industri pertahanannya, memperpanjang perang, dan mempertahankan mesin perangnya. Ini adalah sesuatu yang harus dihentikan," ujar Blinken, sambil menegaskan bahwa AS terus memberikan dukungan kepada Ukraina.
Menurut Blinken, upaya AS untuk mendukung Ukraina bertujuan agar negara tersebut dapat memperkuat diri secara militer, ekonomi, dan demokratis.
Sementara itu, Jens Stoltenberg menyebut perang Rusia di Ukraina sebagai "serangan brutal" terhadap negara demokratis dan damai.
BACA JUGA:Presiden Iran Dipastikan Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Helikopter
BACA JUGA:Pesawat Kargo Boeing 767 Mendarat Darurat di Istanbul Tanpa Roda Depan
Dia juga mengkritik dukungan dari China, Korea Utara, dan Iran terhadap Rusia dalam konflik tersebut.
"Negara-negara ini ingin melihat kegagalan Amerika Serikat dan NATO. Kegagalan kami di Ukraina akan membuat kami semakin rentan dan dunia akan menjadi lebih berbahaya," ujar Stoltenberg.
Stoltenberg juga mengadakan pertemuan dengan anggota Komite Senat Hubungan Luar Negeri AS dan melakukan perjalanan ke Ottawa untuk bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, sebelum kembali ke Washington untuk pertemuan lebih lanjut.
Pernyataan dari Blinken dan Stoltenberg mencerminkan kekhawatiran serius dari AS dan NATO terhadap situasi di Ukraina serta implikasi dari dukungan luar negeri terhadap Rusia dalam konflik tersebut.
BACA JUGA:Iran: Penyelesaian Krisis di Timur Tengah Bergantung pada Gencatan Senjata Israel
BACA JUGA:Tragedi Banjir Besar di Kenya Dimana 219 Meninggal, 164 Luka-luka dan 72 Hilang
Dengan menyoroti peran China dalam menyediakan dukungan industri kepada Rusia, AS menegaskan komitmennya dalam mendukung Ukraina dan kestabilan di Eropa Timur. (*)