BACA JUGA:Elektabilitas Stagnan, Romi Hariyanto Bisa Sangi Al Haris di Pilgub Jambi
Namun demikian, sebelumnya Romi sempat membenarkan adanya komunikasi antara dirinya dengan Saniatul. ‘’Tentu ada komunikasi. Tapi tunggu saja,’’ ujarnya.
Disisi lain, Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi Cek Endra mengatakan, tidak masalah jika ada kader Golkar yang ingin maju di Pilkada Provinsi Jambi.
‘’Seperti yang saya sampaikan, ada mekanisme survey yang harus dilewati sebelum Golkar tentukan arah dukungan,’’ katanya.
Hasan Mabruri, Tim Pemenangan Al Haris-Abdullah Sani mengatakan pihaknya menghormati setiap dinamika politik yang berkembang jelang Pilgub Jambi.
"Kita menghormati dinamika yang sedang berkembang. Proses inikan terus berjalan," katanya.
Menurutnya, apabila wacana Romi Hariyanto-Saniatul Lativa sampai pada tahap pendaftaran, itu pertanda bahwa demokrasi di Jambi masih berjalan.
BACA JUGA:Perkasa Dukung Haris-Sani dan Deklrasikan Dukungan untuk Pilgub Jambi 2024
BACA JUGA:Pemprov Hibahkan Rp 25 Miliar Untuk Pengamanan Pilgub 2024
"Bagi kita bila wacana ini sampai pada tahap pendaftaran, pertanda Demokrasi di Jambi berjalan dengan baik," pungkasnya.
Asari Syafei pendukung pasangan Haris-Sani mengatakan bahwa siapapun yang menjadi persaing tidak menjadi masalah. Karena semuanya akan kembali kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya.
“Sejauh yang saya dengar dari pak Haris, siapapun yang menjadi pesaing tidak masalah. Itu karena keputusan akan kembali kepada masyakat untuk menentukan pilihan,” ujarnya.
Tekait munculnya duet Romi Hariyanto-Saniatul Lativa, menurutnya itu semua adalah hak dan pilihan masing-masing. Semua memiliki komitmen untuk membangun Provinsi Jambi.
“Tapi bagi Haris-Sani semangat kekompakan itu adalah modal yang sangat besar untuk bekerja secara bersungguh-sungguh kedepan,” sebutnya.
Lantas apakah kehadiran Saniatul Lativa tidak mengganggu konsentrasi pemilih, terutama di basis etnis Jawa? Asari mengaku bahwa pemilih dari etnis Jawa sudah sangat cerdas.
BACA JUGA:Bobby Nasution Tak Khawatir Lawan Ahok di Pilgub Sumut