MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pasar Rakyat di Kelurahan Sengeti, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, yang dibangun dengan menggunakan dana APBD sekitar Rp 4,9 miliar, masih terbengkalai tiga tahun setelah diresmikan.
Pembangunan pasar semi-modern ini belum juga dimanfaatkan dan kondisinya terlihat semakin memprihatinkan.
Sekretaris Daerah Muaro Jambi, Budhi Hartono, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten telah berupaya keras untuk mengajak para pedagang agar menggunakan fasilitas pasar tersebut.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil positif.
BACA JUGA:149 Kades di Muaro Jambi Dikukuhkan Pj Bupati Untuk Perpanjangan Masa Jabatan
BACA JUGA:Kasus Perceraian di Muaro Jambi Meningkat Tajam, Kecanduan Judi Online Jadi Pemicu Utama
"Kami telah mengimbau pedagang untuk memanfaatkan pasar yang telah dibangun. Namun, respons dari mereka masih minim," kata Budhi.
Untuk mengatasi situasi ini, Pemkab Muaro Jambi berencana membentuk Toko TPID yang akan dikelola oleh pemerintah daerah.
Toko ini akan menjual berbagai barang sembako seperti beras dan gula, dengan harapan dapat menarik minat para pedagang.
BACA JUGA:Sudah Pensiun, Guru TK di Muaro Jambi Harus Kembalikan Kelebihan Pembayaran Gaji Rp75 Juta
"Kami akan membentuk Toko TPID yang akan dikelola oleh Pemerintah Daerah. Ini merupakan langkah strategis untuk menghidupkan kembali pasar tersebut," ujar Sekda.
Selain masalah respons pedagang, kendala lain yang dihadapi adalah kenyamanan psikologis pedagang yang sudah terbiasa berjualan di tempat lama, serta kekhawatiran akan sepi pembeli di pasar yang baru.
Pantauan lapangan menunjukkan kondisi fisik pasar yang memprihatinkan, dengan dinding yang retak-retak, plafon dan atap yang rusak, serta beberapa bagian keramik dan lapak yang sudah tidak terawat.
BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi Buka 2.488 Formasi PPPK