MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Seorang ibu melahirkan di pinggir Jalan Lintas Timur Jambi, tepatnya di Kawasan Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Senin (24/6) dinihari.
Ibu yang sehari-hari tinggal di Keritang, Indragiri Hilir, Provinsi Riau, itu berencana ke Peninggalan, Sumatera Selatan, untuk melahirkan.
Namun, ia sudah melahirkan saat baru sampai di Bukit Baling.
Perjalanan dilakukan dengan sepeda motor Yamaha Vega R bersama suami dan dua anaknya.
BACA JUGA:Saksi Bisu Perjalanan Manusia, Budaya, dan Kerajaan-Kerajaan Besar di Masa Lampau
BACA JUGA:34 Tongkang Batu Bara Diizinkan untuk Melanjutkan Perjalanan Setelah Tertahan di Tembesi
Mereka sempat beberapa kali berhenti di perjalanan, namun enggan meminta pertolongan warga karena kondisi larut malam.
Setibanya di lokasi kejadian, sang ibu tidak sanggup lagi menahan dan meminta suaminya berhenti. Tak lama kemudian, ia melahirkan.
"Anaknya dua orang, umur 4 tahun dan 2 tahun. Mereka juga menyaksikan ibunya melahirkan," kata Arja'i, warga yang membantu proses persalinan.
Menurut Arja'i, pamannya, Jay, yang pertama kali mengetahui kejadian ini. Jay sedang jaga malam di Ram Sawit PT. EWF KM 29 Bukit Baling.
Awalnya, ia mengira ada orang yang hendak mencuri buah sawit karena waktu itu menunjukkan pukul 01.00 WIB. Setelah dicek, ternyata ada orang yang hendak melahirkan.
BACA JUGA:Kiat Jaga Mental Anak Selama Mengikuti Perjalanan MudikBACA JUGA:Cek Kaki-kaki Mobil Agar Perjalanan Mudik Makin Nyaman dan Aman
"Mengetahui itu, saya langsung memberi tahu istri untuk menolong. Alhamdulillah dengan alat seadanya," kata Jay.
Jay, istrinya, dan Arja'i langsung menolong ibu tersebut. Setelah melahirkan, mereka membawa ibu dan bayi ke pos dekat penimbangan sawit.
"Pas kami datang, bayinya sudah separuh keluar. Jadi setelah keluar, kami bawa ke pos," kata Jay lagi.
Bayi yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan dan dalam kondisi sehat walafiat.
"Bayinya sehat dan besar sekali, seperti bayi yang sudah berumur satu bulan," katanya.
Suami ibu tersebut menyebutkan bahwa saat itu ia hanya membawa uang sekitar Rp 300 ribu dari rumah, yang digunakan untuk membeli minyak sepeda motor, makan, dan jajan anak selama perjalanan.
"Sekarang duitnya tinggal Rp 150 ribu. Kasihan melihatnya," kata Arja'i, mengutip suami korban.
BACA JUGA:Perjalanan Dinas Lewat Toko Daring Permudah OPD Lakukan Kegiatan
BACA JUGA:Pelaku Perjalanan Waspada Longsor
Arja'i tidak menanyakan secara detail mengapa ibu tersebut tidak melahirkan di puskesmas terdekat, kemungkinan besar karena mereka tidak mengetahui jadwal kelahirannya. (*)