Berlianto menjelaskan bahwa kedua lokasi ini dilewati oleh Sungai Asam dan akan dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI.
“Saat ini BWSS VI sedang mengerjakan revitalisasi Sungai Asam sepanjang 12,5 kilometer. Dimana saat melewati kawasan embung, akan sekalian dikerjakan,” tambahnya.
Sementara itu, satu lokasi lagi akan dibangun di belakang MTS Selincah, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Jambi Timur.
Adapun luas tanah yang akan dibangun embung di Jambi Timur ini seluas 49.362 meter persegi, dimana terdapat alur Sungai Selincah di kawasan tersebut.
“Untuk yang di Jambi Timur ini, rencana pelaksanaan masih dalam usulan oleh Pemkot Jambi dan kajian oleh BWSS VI,” ujar Berlianto.
Pembangunan kolam retensi ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir di Kota Jambi, memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah genangan air, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
Sebelumnya, Penjabat Walikota Jambi, Sri Purwaningsih, menyebut jika upaya ini sebagai respons terhadap permasalahan banjir yang sering terjadi di banyak kota di Indonesia.
“Masing-masing kota di seluruh Indonesia menghadapi masalah banjir. Untuk Kota Jambi, sebelum Saya menjabat, sudah disiapkan lahan untuk pembangunan kolam retensi. Namun, karena pembangunan kolam retensi merupakan kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah tidak bisa serta merta menggunakan APBD-nya,” kata Sri. (*)