Oleh: Dahlan Iskan
JAMBIEKSPRES.CO - Di antara bandara baru inilah yang paling hebat: Bandara Dhoho, Kediri.
Saya ke bandara itu kemarin. Tidak untuk terbang. Hanya ingin melihatnya --untuk pembaca Disway.
Tujuan utama saya sebenarnya ke Pare. Di ibu kota Kabupaten Kediri itu berdiri Panji Corporate University. Milik Pemda.
Sejak dua tahun lalu. Anda sudah tahu siapa bupati di Kediri: Hanindhito Himawan Pramono. Anda juga sudah tahu siapa ia: anak Pramono Anung, Sekretaris Kabinet saat ini.
Panji mengundang saya. Para pegawai negeri di sana diharuskan selalu menambah pengetahuan lewat Corpu Panji.
BACA JUGA:Demokrat Berlabuh ke Haris-Sani, AHY Sebut Dukungan Sudah Melalui Pertimbangan Matang
BACA JUGA: KPU Provinsi Jambi Segera Tetapkan Hasil PSU Batanghari
"Sejak ada Panji nilai ASN di sini naik dari 55 ke 82," ujar Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa.
Dia lulusan fakultas elektro Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya tahun 2005. Dulunya pengurus pusat IPPNU, pelajar putri NU, kini ketua Fatayat Kediri, pemudi NU.
"Masih di Fatayat?" tanya saya.
"Masih ketua," jawabnyi.
"Belum ke Muslimat?" tanya saya lagi.
"Kan masih pakai parfum. Kalau sudah pakai minyak angin baru Muslimat," jawabnyi bercanda.
Saya baru tahu sekarang ini ada guyon seperti itu: bau minyak telon itu IPPNU. Bau parfum itu Fatayat NU. Bau minyak angin itu Muslimat NU.