Pun soal Taiwan. Trump akan mengenakan biaya. Amerika tidak akan mau mengeluarkan uang untuk menjaga Taiwan. Taiwan sendiri yang harus bayar.
Demikian juga jaminan keamanan untuk Korsel dalam menghadapi ancaman Korut. Korsel harus bayar biaya satpamnya.
Tentu Kamala Harris juga istimewa. Kalau tidak mana mungkin dipilih untuk dijadikan cawapres Biden empat tahun lalu. Tinggal kita menunggu siapa yang akan menjadi cawapresnyi.
Selama ini Harris nyaris tidak terdengar kiprahnya. Dia bisa jadi orang nomor dua yang sebenarnya. Dia pilih jadi bulan redup di depan matahari Biden.
Kini Harris didapuk jadi orang pertama. Tidak cukup waktu lagi untuk menyusun tim sendiri. Maka semua tim pemenangan Biden seperti otomatis menjadi tim pemenangan Harris.
Setidaknya orang tidak pernah melihat sisi buruk Kamala Harris.
Anak perempuan bawaan suaminyi pun tidak pernah menjadi setitik nila: Ella Rose Emhoff. Umur 25 tahun. Ranum-ranumnya seorang gadis. Tidak pernah bawa-bawa nama Wapres Kamala Harris, ibu tirinyi.
Ella fokus pada karir pribadinyi: sebagai model, desainer baju dan artis.
Gaya Ella berpakaian memang sering jadi omongan gadis-gadis di sana, tapi itu karena Ella memang punya karakter dalam mendesain baju. Bukan karena dia anak wapres.
Lihatlah baju yang dia kenakan saat menggandeng pacarnya: saya suka sekali dengan gaya itu –meski terasa geli saat melihat gaya pakaian pacarnya.
Praktis tidak ada skandal apa pun di balik Kamala Harris. Jauh dari citra yang melekat pada Trump.
Untungnya publik Trump tetap mengelukannya meski terbukti bersalah di pengadilan dalam kasus esek-esek. Soal begituan tidak terlalu dipersoalkan di sana.
Drama Pilpres pun ternyata juga terjadi di Amerika. Bedanya drama itu tidak pakai aktor KPU dan MK.(Dahlan Iskan)