Aplikasi Pengemasan Standing Pouch Puree Cabai Merah Untuk Industri Usaha di Desa Pondok Meja, Kec. Mestong
Penyampaian sambutan dalam pembukaan kegiatan.--
Tim pengabdian diketuai oleh Dr. Ir. Dharia Renate, M.Sc., dengan anggota Addion Nizori, S.TP., M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Edison, M.Sc., dan Dr. Ir. Endi Efran, S.P., M.Si. dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi, serta melibatkan mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
Kegiatan ini diikuti oleh kelompok ibu PKK, pelaku UMKM, dan tokoh masyarakat desa. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung di Balai Desa Pondok Meja dengan dukungan penuh dari pemerintah desa.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Pengabdian yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata peran universitas dalam membantu masyarakat mengembangkan potensi pertanian lokal melalui penerapan teknologi sederhana namun berdampak besar.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Pondok Meja menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada tim Universitas Jambi karena kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha kecil yang ingin meningkatkan mutu produk dan daya saing usaha.
Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa menjadi salah satu kunci dalam menciptakan inovasi berkelanjutan di sektor pangan dan agribisnis.
Pada sesi inti kegiatan, peserta diberikan materi teori dan praktik pengemasan puree cabai merah.
Pemateri dari tim pengabdian memaparkan tentang pentingnya menjaga kebersihan bahan, proses pemasakan cabai hingga menjadi puree, dan teknik pengemasan yang benar agar produk tidak cepat rusak.
Peserta juga diperkenalkan pada alat pengemas modern serta praktik langsung proses penyegelan dan pelabelan produk menggunakan kemasan standing pouch.
Pelatihan ini tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman tentang standar mutu pangan, higienitas, serta strategi pemasaran sederhana.
Setelah sesi penyampaian materi, dilakukan evaluasi pengetahuan peserta melalui pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan kompetensi setelah mengikuti pelatihan.
Antusiasme peserta tampak dari banyaknya pertanyaan dan diskusi interaktif selama kegiatan berlangsung.
Para ibu PKK dan pelaku usaha kecil menyampaikan ketertarikan mereka untuk menerapkan teknik ini pada produk olahan lain seperti sambal dan bumbu masak.
Tim pengabdian kemudian menutup kegiatan dengan menyerahkan bantuan peralatan pengemasan dan sertifikat pelatihan kepada peserta sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu memproduksi puree cabai merah dengan kualitas baik dan kemasan yang menarik, sehingga dapat dipasarkan di toko, pasar modern, maupun melalui media daring.
Kegiatan pengabdian ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada penguatan jiwa kewirausahaan dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.