Perburuan Kucing Besar Dilakukan Secara Terorganisir

HARIMAU: Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat ( BB TNKS) Khaidir pada acara peringatan Hari Harimau se-Dunia 2024 di Hutan Madapi TNKS Desa Pal VIII, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. FOTO: ANTARA/NUR MUHAMAD HARI --

"Populasi harimau Sumatera sudah masuk terancam punah. Saat ini jumlahnya diperkirakan tinggal 130 ekor hingga 140 ekor. Untuk wilayah Provinsi Bengkulu ini diperkirakan tinggal 35 hingga 40 ekor saja," kata dia.

Kelangsungan populasi top predator itu sudah sangat mengkhawatirkan dengan maraknya aksi perburuan liar di dalam kawasan TNKS. Aksi perburuan liar ini harus dihentikan guna mencegah kepunahan Harimau Sumatera.

"Harimau ini merupakan top predator yang menjadi spesies kunci, kalau harimau punah maka akan mengganggu rantai makanan di bawahnya,"  katanya menegaskan.

Untuk mencegah kepunahan satwa endemik TNKS itu, pihaknya telah melibatkan kelompok masyarakat yang berdiam di sekitar kawasan TNKS dalam bentuk kemitraan.

Sejauh ini pihaknya telah membentuk kelompok tani hutan dan memberikan mereka bantuan usaha ekonomi produktif, sehingga nantinya masyarakat di sekitar kawasan dapat berperan aktif menjaga kelestarian kawasan TNKS dan tidak merusaknya.

"Kementerian LHK melalui TNKS sudah mulai membangun kerja sama dengan masyarakat sekitar kawasan TNKS, bentuknya kemitraan usaha seperti pemberian bantuan usaha peternakan, traktor tangan, mesin potong rumput, bantuan bibit buah-buahan dan lainnya," kata Khaidir.

Penyadaran Masyarakat

Penghentian perburuan liar di dalam kawasan TNKS tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah dan penegak hukum saja, tetapi juga oleh kelompok masyarakat, salah satunya dilakukan oleh Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia yang fokus terhadap konservasi harimau.

Ketua Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia Iswadi menuturkan, pada peringatan Hari Harimau Tahun 2024 mengambil tema "living in harmony" atau hidup harmoni antara alam dan manusia menjadi momentum untuk bergerak menyelamatkan harimau terakhir yang ada di Indonesia, agar tidak punah dan tidak tinggal cerita bagi anak cucu nanti.

Pada peringatan Hari Harimau se-Dunia Tahun 2024 di Hutan Madapi TNKS wilayah Kabupaten Rejang Lebong  di isi dengan berbagai kegiatan seperti sekolah konservasi, diskusi dengan tema living ini harmony, kegiatan sapu jagat yakni pembersihan jerat harimau dalam hutan, public speaking serta pagelaran seni terkait dengan kampanye perlindungan harimau.

Dengan adanya berbagai kegiatan yang dilakukan  bersama dengan BB TNKS ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat Provinsi Bengkulu dan tiga provinsi lainnya dalam kawasan TNKS untuk bersama-sama menjaga dan melindungi harimau Sumatera.

Pada kampanye perlindungan harimau Sumatera oleh Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia, selain melakukan patroli bersama dengan petugas UPT BB TNKS juga melakukan pendampingan kepada warga yang terindikasi menjadi pemburu harimau.

"Di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumsel, kita ketemu dengan Pak Mawi yang ternyata adalah topnya pemburu, yang paling disegani di Musi Rawas Utara dan sekitarnya. Prosesnya tidak singkat, butuh waktu dua tahun untuk memberikan pemahaman kepadanya," jelas Iswadi.

Pemburu ini telah membunuh 150 ekor harimau Sumatera sejak pertama kali berburu tahun 1972 sampai dengan tahun 2019. Dia terakhir kali terakhir kali menjual kulit harimau Sumatera tahun 2017.

Untuk menyadarkan pemburu ini Iswadi membutuhkan waktu selama dua tahun pendekatan. Setelah yang bersangkutan sadar dan tidak mau lagi melakukan perburuan harimau kemudian dilibatkan dalam kegiatan kampanye konservasi harimau.

Tag
Share