Perburuan Kucing Besar Dilakukan Secara Terorganisir

HARIMAU: Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat ( BB TNKS) Khaidir pada acara peringatan Hari Harimau se-Dunia 2024 di Hutan Madapi TNKS Desa Pal VIII, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. FOTO: ANTARA/NUR MUHAMAD HARI --

Mawi atau dipanggil Datuk Mawi ini setelah sadar dilibatkan Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia dalam berbagai kegiatan patroli perlindungan harimau serta penyisiran jerat harimau dalam kawasan TNKS, juga mengedukasi pemburu-pemburu lainnya.

Saat ini Datuk Mawi sudah berhasil membuat tobat  pemburu harimau antara 20 hingga 25 orang yang beroperasi di dalam kawasan TNKS Wilayah III Bengkulu-Sumatera Selatan hingga perbatasan Jambi. Mereka ini kemudian bergabung dan mendirikan kelompok yang diberi nama "jago imau".

Duta Harimau

Sosok Mawi (75), pemburu asal Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, yang hadir pada peringatan Hari Harimau se-Dunia Tahun 2024 di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, didorong oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk dijadikan mitra konservasi atau menjadi Duta Harimau dalam mendukung kampanye penyelamatan satwa dilindungi itu.

"Datuk Mawi misalnya, bisa ini menjadi ambasador atau Duta Harimau. Kita harus banyak menciptakan orang seperti beliau," kata Rohidin.

Aksi perburuan harimau Sumatera yang dilakukan Datuk Mawi itu disudahinya dan memilih untuk bertobat berkat pendekatan dan pembinaan dari Yayasan Konservasi Satwa Lingkar Inisiatif Indonesia.

Setelah tidak lagi melakukan perburuan harimau dengan motif ekonomi ini, mantan pemburu itu juga berhasil mengajak pemburu-pemburu lainnya untuk berhenti berburu dan bertobat.

"Mengerikan sekali, perburuan yang dilakukan dengan motif ekonomi tertentu. Tapi dalam beberapa tahun terakhir dia melakukan pertobatan dengan adanya pemahaman pendampingan yang dilakukan Lingkar Inisiatif Indonesia," tambah dia.

Sementara itu, peran dari Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam upaya pemberdayaan mantan pemburu yang ada di wilayah itu menurut dia, secara teknis menjadi kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara nasional.

Secara kebijakan pihaknya berjanji akan bersinergi dengan pemerintah pusat, dengan membangun pondasi melalui berbagai kebijakan penganggaran atas kompensasi hutan Bengkulu dalam penurunan emisi karbon yang nilainya mencapai belasan miliar.

Anggaran kompensasi hutan yang diterima Bengkulu akan digunakan untuk program lingkungan dalam bentuk konservasi. Secara riil dana yang didapatkan dari hutan yang dikonservasi akan dikembalikan pada kegiatan kehutanan, tidak boleh untuk kegiatan lain.

Peringatan Hari Harimau Sumatera se-Dunia Tahun 2024  yang bertepatan pada 29 Juli dengan mengambil tema living in harmony atau hidup dalam harmoni antara alam dan manusia, diharapkan akan menjadi langkah yang terus berlanjut dalam menyelamatkan harimau Sumatera di Indonesia dari kepunahan. (ant)

Tag
Share