Menkeu Bakal Investigasi Pemicu Melemahnya PMI Manufaktur RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). KSSK melaporkan stabilitas sistem keuangan pada triwulan II 2024 masih terjag--

Dari sisi fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mendorong sektor manufaktur menjadi salah satu prioritas guna meningkatkan daya tahan eksternal, misalnya dengan memberikan insentif perpajakan.

Dia juga akan memperkuat sinergi lintas kementerian/lembaga, seperti Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk mengatur regulasi, Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong dari sisi sektor keuangan.

“Meski PMI mengalami koreksi di bawah 50, kami waspadai dan lihat datanya. Kemudian, kami akan merumuskan kebijakan supaya masa kontraksi tidak lama,'" katanya .

Pihaknya berharap lingkungan global juga akan membaik dan kita terus usahakan agar produk domestik bruto (PDB) kuartal II sampai akhir tahun bisa terjaga.

PMI manufaktur pada Mei-Juli 2024 terus menurun bila dibandingkan dengan PMI manufaktur April 2024, dengan nilai yakni pada April mencapai 52,9, kemudian turun menjadi 52,1 pada Mei, lalu menjadi 50,7 pada Juni, dan turun kembali 49,3 di Juli.

Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence Paul Smith yang merilis PMI manufaktur menyampaikan, pelambatan pasar secara umum mendorong penurunan marginal pada kondisi pengoperasian selama bulan Juli, dengan permintaan baru berkurang dan produksi turun untuk pertama kali dalam dua tahun.

Hal ini membuat produsen menjadi lebih waspada dengan sedikit mengurangi aktivitas pembelian, serta pihaknya mencatat ketenagakerjaan menurun cukup tinggi sejak September 2021. (ant)

Tag
Share