Prajurit Paket Lengkap, Rintis Karir Dari Bawah
DILANTIK: Presiden Joko Widodo menyematkan tanda pangkat kepada KSAD TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023). --
Dari lintasan riwayat kariernya itu, tidak berlebihan jika menyebut Agus Subiyanto sebagai prajurit “paket lengkap” karena dia punya pengalaman penugasan dari satuan tempur, pendidikan, sampai teritorial.
“Di lingkungan teritorial, Agus juga tercatat pernah menjabat Danrem 132/Tadulako Palu dan Pangdam III/Siliwangi. Saat menjabat Danrem (Tadulako), Agus ikut berjibaku dalam penanganan bencana likuifaksi di Palu,” kata pengamat militer Anton Aliabbas.
Anton, yang saat ini merupakan Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), menambahkan Agus juga punya riwayat pendidikan kemiliteran yang lengkap.
“Agus telah mengikuti Seskoad, Sesko TNI, hingga Lemhannas serta tercatat pernah menjadi dosen di lingkungan Seskoad. Dengan demikian, Agus terbilang sosok dengan 'paket komplet' karena mengikuti dikbangum (pendidikan pengembangan umum) TNI lengkap, memiliki penugasan beragam dan dekat dengan Jokowi,” kata Anton.
Untuk poin terakhir, itu dimulai saat dia menjabat Dandim Surakarta, kemudian saat Joko Widodo menjabat sebagai Presiden RI, Agus mengemban amanat sebagai Pangdam III/Siliwangi dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
“Penugasan tersebut menunjukkan level kepercayaan Jokowi pada Agus terbangun kuat,” kata Anton.
Oleh karena itu, dia menilai penunjukan Agus oleh Presiden RI tidak begitu mengejutkan, salah satunya karena dia satu dari tiga nama yang pernah bertugas di lingkaran Istana. Dua nama yang sempat mencuat lainnya Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
“Meski demikian, dari ketiga nama tersebut, Agus telah mengenal dan bekerja sama dengan Jokowi lebih lama daripada Maruli dan Suharyanto. Agus tercatat pernah menjabat posisi Dandim 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo,” kata Anton.
Tantangan terbesar Agus saat menjabat Kasad menjaga muruah TNI AD tetap netral terutama di tengah tahun politik. Jadi, Agus harus mampu menunjukkan dia independen dan netral di tengah kesan yang muncul bahwa dia orang dekat Presiden.
“Oleh karena itu, Agus sudah seharusnya mampu dan dapat menunjukkan bahwa dirinya berkomitmen besar menjaga muruah TNI tidak ikut berpolitik praktis. Terlalu besar risikonya jika netralitas TNI tidak dijaga kuat dalam Pemilu 2024. Terlebih, keluarga Jokowi juga akan ikut meramaikan kontestasi politik mendatang. Profesionalitas Agus akan diuji dalam memimpin TNI di tengah pergantian rezim kali ini,” kata Anton.
Tentunya, tantangan itu perlu dijawab oleh Agus Subiyanto bahwa riwayat kedekatannya dengan Presiden tidak menyurutkan prinsip dan idealismenya sebagai prajurit yang tetap harus netral serta tidak terlibat politik praktis. (ant)