Mahasiswa UGM Teliti Ekstrak Anggur Merah untuk Terapi Neuropati Diabetik
Anggur merah mengandung resveratrol yang baik untuk kesehatan. --
YOGYAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tengah melakukan penelitian mengenai ekstrak anggur merah untuk terapi neuropati diabetik.
Puji Kurnellawati, salah satu anggota tim PKM, menjelaskan bahwa senyawa bioaktif dari anggur merah dapat menawarkan terapi yang lebih efektif untuk mengatasi neuropati diabetik, sebuah komplikasi diabetes melitus yang mempengaruhi saraf tepi dengan gejala seperti kesemutan, nyeri, atau mati rasa.
BACA JUGA:Meningkatkan Minat Anak pada Sayuran Melalui Penyajian Kreatif
BACA JUGA:Waspada Bahaya Obesitas dari Konsumsi Minuman Manis
Penelitian ini melibatkan ekstraksi resveratrol dari anggur merah, yang kemudian dienkapsulasi dalam "Nanostructured Lipid Carrier" (NLC). Resveratrol yang telah dienkapsulasi diuji pada tikus wistar untuk menilai efektivitas terapeutik.
Uji coba meliputi pengukuran kadar glukosa darah, respon nyeri, serta analisis ekspresi gen antioksidan dan histologi nervus sciaticus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NLC berhasil menurunkan kadar glukosa darah dan inflamasi, serta meningkatkan fungsi motorik pada tikus model diabetes melitus.BACA JUGA:Lonjakan Pasien Rawat Inap Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Enam Kali Lipat
BACA JUGA:Berbagi Tips Gerakan Ringan untuk Kesehatan Sendi Usia 60+
Puji Kurnellawati menambahkan bahwa NLC tidak hanya meningkatkan bioavailabilitas resveratrol, tetapi juga efektif dalam mengurangi gejala neuropati diabetik.
Penemuan ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengembangan terapi untuk neuropati diabetik.
Tim peneliti terdiri dari Puji Kurnellawati, Adha Fauzi Hendrawan (FK-KMK UGM), Fauziah Rahma Zora Rustiawan, Araya Pangastuti (Fakultas Farmasi UGM), dan Syuja Rizqullah dari Sekolah Vokasi UGM.
BACA JUGA:Cara Mempertahankan Kesehatan Tulang dan Otot Setelah Usia 35 Tahun
BACA JUGA:Pemberian MPASI Terlalu Dini Dapat Menyebabkan Masalah Pencernaan
Mereka berharap hasil penelitian ini dapat diakses secara luas dan mendorong kolaborasi lebih lanjut dalam riset obat-obatan. (*)