Punya 6 Menu, Disajikan Secara Bergantian Setiap Hari
KHAS INDONESIA: Pemilik sekaligus koki restoran Anisah Rahmawati dan rendang sapi khas Nom Nom. FOTO: ANTARA/DESCA LIDYA NATALIA --
"Di Beijing kadang orang patok maksimal untuk makan 15-20 yuan, karena mereka juga sudah dapat makan siang dan makan sore dari kantor. Padahal harga di Nom Nom bisa di atas 40 yuan, jadi kami tidak bisa saingan untuk harga, hanya tetap menjaga rasa," kata Anisah.
Soal rasa itu juga menjadi salah satu tantangan. Menurut Anisah, makanan Indonesia di Beijing bersaing dengan Thailand dan Vietnam yang sudah lebih terkenal dan tersedia di banyak restoran. Sedangkan restoran Indonesia baru ada di Nom Nom dan Warisan Roemah Indonesia (WRI) yang baru buka pada Maret 2024.
Karena peminat dan pasar makanan Thailand lebih banyak, maka bahan baku makanan Thailand pun dapat lebih mudah masuk ke China, dan harga makanan juga dapat bersaing.
Anisah juga menilai penikmat makanan makanan Indonesia yang datang ke Nom Nom, adalah mereka yang sebelumnya sudah pernah mencicipi makanan Indonesia di Indonesia dan ingin merasakan rasa yang sama, atau setidaknya mereka pernah mencoba masakan Indonesia di tempat lain dan ingin mencobanya lagi.
"Jadi sebenarnya saya berharap makin banyak turis China yang datang ke Indonesia, mencoba makanan Indonesia dan ketika kembali ke China, mereka mencari makanan Indonesia dan datang ke Nom Nom. Saya pernah kesal karena ada satu orang yang menyampaikan 'Itu ayam kremes dikasih tepung roti ya? Gak tau dia untuk dapat kremes itu yang goreng seperti masuk ke penggorengan karena berhadapan dengan api," cerita Anisah.
Artinya, Anisah menyebut, bisa seseorang belum pernah ke Indonesia dan melihat, mencicipi, merasakan sendiri makanan Indonesia, maka mereka bisa salah paham mengenai sajian makanan Indonesia atau bahkan menilai masakannya adalah "frozen food".
Masakan Thailand yang lumayan terkenal di China, ungkap Anisah, juga karena banyak orang China yang berwisata ke Thailand dan menikmati makanan Thailand.
Anisah berharap akan semakin banyak orang China yang datang ke Indonesia dan mencicipi makanan khas Indonesia sehingga saat kembali ke China, khususnya ke Beijing, mereka pun mencari Nom Nom untuk mengobati kekangenan atas masakan Indonesia.
Untuk sekarang, Anisah bersama 6 orang pegawainya tetap fokus menjaga autensitas cita rasa masakan Indonesia.
"Fokus saja memperkenalkan budaya Indonesia lewat makanan, sama paling tetap pakai sandal jepit walau musim dingin, ini kan ciri khas Indonesia," kata Anisah sambil tertawa.
Untuk lebih memperkenalkan masakan Indonesia, Anisah juga aktif dalam acara-acara yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, termasuk Indonesia Fair pada 17 Agustus 2024 yang berlokasi di KBRI Beijing dan menampilkan berbagai produk makanan, fesyen, budaya Indonesia.
Akhirnya, seperti kalimat dari Po, pendekar kungfu di Kungfu Panda yang mengatakan "There is no secret ingredient. It's just you", rahasia autensitas masakan ada di tangan sang koki, untuk Nom Nom, rahasianya ada di kelincahan tangan Anisah Rahmawati. (ant)