Nella Ervina Jadi Narasumber Utama di Raker Teknis Kementerian ATR/BPN
NARASUMBER: Kepala BPPRD Kota Jambi mempresentasikan pentingnya ZNT dalam Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan. --
Fokus pada Pemanfaatan ZNT untuk Perpajakan Daerah
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO — Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Jambi, Nella Ervina, mempresentasikan pentingnya Zona Nilai Tanah (ZNT) dalam Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang berlangsung dari 7 hingga 9 Agustus 2024 di Hotel Pullman Jakarta Central Park. Rapat ini mengusung tema "Sinergitas Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Demi Terciptanya Pembangunan Nasional yang Mensejahterakan dan Berkeadilan Sosial."
Acara ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek terkait pengadaan tanah dan pengembangan pertanahan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Selain Nella Ervina, rapat ini dihadiri oleh pejabat dan profesional dari berbagai sektor yang membahas tantangan serta solusi dalam pengelolaan tanah.
Pada sesi 8 Agustus 2024, Nella memaparkan materi bertajuk "Pemanfaatan ZNT untuk Perpajakan Daerah dalam Rangka Mendukung Terwujudnya Single Reference of Land Value Information." Dalam presentasinya, Nella menguraikan peran ZNT dalam sistem perpajakan daerah dan bagaimana integrasinya dapat meningkatkan transparansi serta keadilan dalam penilaian nilai tanah.
"Pemanfaatan Zona Nilai Tanah sangat penting untuk meningkatkan efisiensi perpajakan daerah," ujar Nella. Ia menekankan bahwa referensi nilai tanah yang terpadu memungkinkan penilaian pajak yang lebih objektif dan adil, serta mengurangi ketidakpastian dalam perpajakan.
BACA JUGA:Menabung dan Mengolah Air Hujan, Solusi Kurangi Konsumsi Air Tanah
BACA JUGA:Rupiah Melemah di Tengah Antisipasi Data Neraca Perdagangan RI
Nella juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam implementasi ZNT, termasuk keterbatasan data, teknologi, partisipasi publik, serta dinamika pasar tanah. Ia menekankan perlunya pemodelan ekonomi dan statistik yang akurat untuk mendukung penilaian harga tanah yang lebih baik di masa depan.
"Pembaharuan data tahunan dan perjanjian kerja sama berkelanjutan dalam pendetilan peta ZNT sangat penting untuk menciptakan nilai tanah yang konsisten dan diterima secara luas," tambahnya.
Nella berharap hasil dari rapat ini akan mempermudah penerapan sistem perpajakan daerah yang lebih transparan dan adil serta memberikan manfaat signifikan dalam administrasi perpajakan dan pengambilan keputusan terkait nilai tanah di daerah.
Rapat ini diharapkan dapat mendorong implementasi kebijakan yang lebih baik dalam pengelolaan tanah dan perpajakan serta memperkuat sinergi antara berbagai pihak terkait untuk mewujudkan pembangunan nasional yang lebih adil dan berkelanjutan. (*)