PDIP Pending Dukungan Pilgub Jambi, Umumkan 305 Dukungan Calon Kepala Daerah

Reporter: Faizarman |

Editor: Muhammad Akta |

Rabu , 14 Aug 2024 - 21:37

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerahkan surat keputusan (SK) rekomendasi dukungan kepada bakal calon gubernur dan wakil gubernur. --

“Jadi sisanya belum, masih menunggu. Ada Kerinci, Merangin, Bungo, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjabtim dan Tanjabbar,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi Edi Purwanto tidak menampik adanya dinamika yang terjadi dalam perebutan dukungan partai.

Meski tak menyebutkan daerahnya, tapi dinamika perebutan dukungan itu setidaknya terlihat di Kota Jambi antara Cecep Suryana dan Guntur Muchtar.

“Kalau ada dinamika sebelum terbitnya dukungan itu biasa dalam partai politik. Tapi kita pastikan bahwa setelah dukungan itu terbit, semua sudah harus tegak lurus dan tunduk dengan keputusan ibu Ketua Umum,” pungkasnya. (*)

pdip pending dukungan pilgub jambi, umumkan 305 dukungan calon kepala daerah                             jambi, jambiekspres.co- partai demokrasi indonesia perjuangan (pdip) masih menahan dukungan untuk pemilihan gubernur (pilgub) jambi.
soalnya, tidak ada nama kandidat provinsi jambi dari 13 dukungan untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diumumkan pdip, rabu (14/8) kemarin. 
pembacaan nama-nama calon kepala daerah yang diusung pdip ini disampaikan oleh sekretaris jenderal dpp pdip hasto kristiyanto di kantor dpp pdip, jalan diponegoro, menteng, jakarta.
baca juga:megawati serahkan rekomendasi 13 calon gubernur yang didukung pdip untuk pilkada serentak 2024, ini daftarnya
baca juga:tujuh kader pdip masuk gelanggang untuk bertarung pada pilkada serentak 2024 
pengumuman ini disampaikan berbarengan dengan 305 daerah lainnya yang menggelar pilkada serentak tahun 2024. 
adapun 13 bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diumukan tersebut yakni provinsi aceh musyakir manaf, sumatera utara letjen tni (purn) purnawirawan edy ramayadi, riau abdul wahid dan sf herianto, bengkulu helmi hasan dan mian, nusa tenggara barat (ntb) sitti rohmi djalilah dan musyafirin.
kemudian sulawesi utara steven kandouw, kalimantan tengah nadalsyah koyem dan sigit yunianto,  kalimantan timur isran noor dan hadi mulyadi, sulawesi selatan ramadhan pamanta dan azhar arsyad.
berikutnya sulawesi tenggara lukman abu nawas dan laode ida,  papua barat/bapua barat daya letjen tni (purn) yopi ones dan ibrahim ugaje, sulawesi tengah rusdi mastura dan mayjen tni (purn) agusto, maluku letjen tni (purn) jeffrey a rahawarin dan abdul mukti keliobas.
sekretaris dpd pdip provinsi jambi, zaidan ismail membenarkan
baca juga:pdip terbitkan 8 rekomendasi untuk pilkada 2024, ini daftar kader yang bertarung di jambi
baca juga:pdip berharap tak berakhir kotak kosong, desak calon alternatif muncul di pilkada batanghabahwa tidak ada jambi dalam pengumuman gelombang pertama. “saya sekarang masih di jakarta, memang belum ada untuk pilgub jambi hari ini,” ujarnya. 
zaidan menyebutkan pihaknya sduah mengusulkan hasil penjaringan dari provinsi jambi baik untuk pilgub maupun kabupaten/kota. artinya saat ini tinggal menunggu saja keputusan diambil oleh ketua umum. “kita tunggu saja, dalam minggu ini mungkin sudah rampung semua,” katanya. 
bagaimana dengan kabupaten/kota? zaidan mengatakan bahwa untuk kabupaten/kota baru 4 daerah yang sudah rampung berupa sk b1 kwk. daerah itu yakni kota jambi untuk har-guntur, sungai penuh ahmadi zubir-ferry satria, tebo aspan-wartono dan sarolangun hilallatil badri-aang purnama. 
“jadi sisanya belum, masih menunggu. ada kerinci, merangin, bungo, batanghari, muaro jambi, tanjabtim dan tanjabbar,” tegasnya. 
sebelumnya, ketua dpd pdip provinsi jambi edi purwanto tidak menampik adanya dinamika yang terjadi dalam perebutan dukungan partai.
baca juga: har-guntur terima rekom pdip, kantongi tiket maju di pilwako jambi 2024
baca juga:pdip tunjuk edy rahmayadi sebagai cagub sumatera utara untuk pilkada 2024
meski tak menyebutkan daerahnya, tapi dinamika perebutan dukungan itu setidaknya terlihat di kota jambi antara cecep suryana dan guntur muchtar. 
“kalau ada dinamika sebelum terbitnya dukungan itu biasa dalam partai politik. tapi kita pastikan bahwa setelah dukungan itu terbit, semua sudah harus tegak lurus dan tunduk dengan keputusan ibu ketua umum,” pungkasnya. (*)