No Day

Oleh : Dahlan Iskan--

"Sudahkah dibicarakan untuk apa hadiah sebanyak Rp 6 miliar dari presiden?" 

"Veddriq akan membangun fasilitas panjat tebing di Pontianak. Ia akan membina anak-anak muda untuk berprestasi di panjat tebing," ujar sang ayah. 

"Veddriq juga akan membangun gym untuk masa depannya," tambahnya. 

Waktu SMA Veddriq pernah membangun sarana panjat tebing. Mutunya darurat. Terbuat dari triplek. Ia beli sendiri triplek itu. Ia pasang sendiri. 

Di tebing triplek itulah Veddriq latihan. Sebelum dipanggil TC di Jakarta. Triplek itu ternyata berhasil mengantarkannya juara Olimpiade di Paris. 

Veddriq punya kemampuan untuk menjadi pembina. Ia suka mengajar. Cita-citanya sejak SMA adalah menjadi guru olahraga. Maka ia pun ingin masuk jurusan pendidikan olahraga di Universitas Tanjungpura, Pontianak. Jurusan itu, saat itu, sudah ada. Tapi Veddriq tidak lulus tes masuknya. Tinggi badannya kurang sedikit. Saat ini tinggi Veddriq 162 cm. 

Gagal masuk jurusan pendidikan olahraga, Veddriq masuk jurusan pendidikan guru SD. Lulus. Veddriq jadi sarjana pendidikan. 

Saat jadi murid, ia murid yang baik. Saat jadi guru pun ia akan jadi guru yang baik. 

Guru, pelatih olahraga di SMA, kini ada yang jadi calon wakil presiden. Yakni Timothy James Walz yang kini berpasangan dengan Kamala Harris di Pilpres Amerika Serikat. 

Juara Olimpiade sudah berhasil diraih Veddriq. Di usia 26 tahun. Yang belum bisa diraih adalah pasangan hidup. Penyebabnya sederhana: pacarnya tidak sabar menunggu janji Veddriq untuk mengawininyi setelah menjadi juara di Olimpiade Paris. 

Veddriq memang sangat fokus menjadi juara Olimpiade. Ia tidak mau terganggu apa pun, termasuk oleh perkawinan. 

Saya tentu mengucapkan selamat kepada keluarga Sumaryanto. 

Saya juga kirim WA ke Rocky Gerung, salah satu ketua panjat tebing Indonesia. 

Saya tahu ia sudah pulang dari Paris. Tapi baru sehari kemudian WA saya ia jawab: "No Disway No Day".(Dahlan Iskan) 

Tag
Share